TANGSEL, HARIAN UMUM - Fraksi Gerindra-PAN yang mengambil sikap meninggalkan ruang paripurna dalam rapat paripurna Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2020.
Ketua Fraksi Gerindra-PAN DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ahmad Syawqi menyatakan, tindakan walkout diambil karena pihaknya merasa anggaran yang diusulkan Pemerintah Kota Tangsel masih banyak yang harus menjadi pembahasan.
"Dari rapat-rapat dengan Kemendagri, sebenernya pengesahan RAPBD itu masih bisa sampai 31 Desember. Kan dalam anggaran yang diusulkan Pemkot itu ada poin-poin yang masih harus dibahas," kata Syawqi saat dihubungi wartawan, Sabtu (30/11/2019).
Sikap partai Gerinda dan PAN ini tidak diikuti oleh partai PSI yang diawal pembahasan selalu mengkritisi soal anggaran tersebut.
Syawqi pun menyayangkan sikap Partai tersebut .
"PSI masuk angin tuh. Kritis awal-awalnya saja," sesal Syawqi.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Aji Bromokusumo menyatakan, penundaan RAPBD yang diminta oleh fraksinya terkait keterbukaan data RKA.
"Kita kan waktu itu minta nunda (RAPBD) cuma minta Pemkot buka RKA buat kita. Kan sudah dikasih, ya itu aja yang jadi keberatan kami. Kalau dibilang masuk angin, ya ngga lah," kata Aji kepada wartawan.