Jakart, Harian Umum - Willem Wandik merupakan seorang politikus yang berasal dari Papua. Pria kelahiran 17 Agustus 1975 ini telah menjabat sebagai Anggota DPR RI dari fraksi Partai Demokrat selama dua periode, yakni periode 2014-2019 dan periode 2019-2024.
Selama masa jabatannya di DPR, Willem ditugaskan di Komisi V. Dalam bidang pengawasan, Komisi V DPR RI mempunyai tugas: Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugas Komisi V DPR RI.
Willem telah malang melintang di bidang politik dengan posisi-posisi yang cukup mentereng. Pada tahun 2014, Willem memulai kiprahnya politiknya dengan terpilih menjadi salah satu dari 10 legislator yang mewakili Dapil Papua untuk periode 2014-2019.
Kini, Willem juga menjadi Ketua Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) periode 2019-2022.
Pada tahun 2020, Willem dipercaya untuk menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode 2020-2025.
Terpilihnya Willem sebagai Waketum Demokrat menandakan dirinya sebagai putra daerah Papua pertama yang menjabat di posisi itu Belakangan ini publik di hebohkan oleh temuan yg berasal di Tanah Papua yaitu tembok raksaksa di dasar lautan di bumi Cendrawasih dalam hal ini sang tokoh pun menjelaskan dalam keterangan tertulis kepada awak media.
Dalam manuskrip yang ditemukan terkait kejayaan kerajaan majapahit, pun diceritakan, sebab sebab kekuatan kerajaan ini begitu pesat berkembang, salah satunya adalah kegiatan perdagangan dengan bangsa bangsa timur.
Bangsa timur ini memiliki ciri khas, mereka berambut keriting dan berkulit hitam, dimana komoditas dagang utama mereka adalah memperdagangkan emas.
Sehingga sumber kemakmuran dan kejayaan kerajaan Majapahit pada masa itu, tidak terlepas dari posisinya sebagai pusat perdagangan, yang menjadi tempat tujuan perdagangan emas dari wilayah Timur "yakni Tanah Papua"..
Dan tentunya lebih jauh kebelakang dari masa kejayaan majapahit, keberadaan situs situs misterius di Tanah Papua, termasuk kehadiran tembok raksasa yang membentang berhadapan dengan kota Jayapura, dengan panjang sejauh 110 KM, dan tingginya mencapai 1.860 meter.
Menjadi salah satu misteri bahwa Tanah Papua pada masa lalu merupakan daerah yang memiliki peradaban yang lebih maju..
Sebagai makhluk yang memiliki akal pikiran dan fitrah yang meyakini akan kehadiran Tuhan, tentunya ada maksud mulia Tuhan mengapa peradaban sebesar itu, kemudian disembunyikan di Tanah Papua, dan bahkan suku bangsa yang mendiami Tanah Papua tetap hidup dalam keadaan mempertahankan kepercayaan leluhur dalam hidup yang menyatu dengan alam.
Tahukah kita, dihari hari ini, ketika puncak "sience" telah dinikmati oleh umat manusia di seluruh dunia, terutama mereka yang telah mencapai kehidupan moderen saat ini, tiba pada kesimpulan, bahwa umat manusia harus kembali menghormati alam, menempatkan alam bukan sebagai subyek eksploitasi melainkan "dapat menjadi subyek yang setara dengan manusia".
Banyak pendapat para ahli, ikut meprediksi masa depan umat manusia, yang akan hancur ketika manusia tidak lagi menjaga hubungan yang baik dan selaras dengan alam..
Namun, di Tanah Papua, dengan temuan situs situs peradaban yang begitu maju di masa lalu, dan menemukan Bentuk peradaban masa kini Tanah Papua yang justru menyatu dengan alam dan lingkungan mereka tinggal, sebagai bentuk pertanda "Tuhan telah menjaga Tanah Papua, dengan etika dan pengetahuan yang tinggi dari masa lalu, dan pada akhirnya terus bertahan selama ratusan - ribuan tahun lamanya", menjadi wilayah yang indah, penuh keajaiban, dan Menjadi tempat dimana Tujuan Tuhan digenapkan Willem Wandik S. Sos pungkasnya"( Barley)