Jakarta, Harian Umum-- Imam Besar Umat Islam Indonesia, Habib Rizieq Shihab, bereaksi keras atas kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh anggota Banser pada perayaan Hari Santri Nasional di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (22/10/2018).
Melalui akun Twitter-nya, @RizieqSyihabFPI, Habib Rizieq meminta umat Islam di Indonesia, termasuk Front Pembela Islam (FPI), simpatisan FPI dan Mujahid-Mujahidah 212, agar menggelar Aksi Bela Tauhid dan mengibarkan bendera atau panji Rasulullah SAW di seluruh pelosok negeri.
"Seruan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab) dari Kota Mekah; Gelar Aksi Bela Tauhid di Seluruh Indonesia!" kata Habib Rizieq seperti dikutip harianumum.com, Kamis (25/10/2018).
Imbauan tersebut tertuang dalam sebuah spanduk yang diposting Habib Rizieq pada akun tersebut, dan menjadi pembuka imbauannya.
Selanjutnya, pendiri FPI ini menyerukan kepada segenap umat Islam Indonesia agar segera memasang dan mengibarkan bendera serta panji Rasulullah SAW di rumah, majelis, pesantren, tempat kerja, posko dan lainnya.
"Jadikan pula sebagai foto profil di Medsos," imbuhnya.
HRS menegaskan, aksi ini perlu dilakukan untuk menunjukkan bahwa semakin bendera dan panji Nabi SAW dihinakan, maka akan semakin dikibarkan oleh umat Islam Indonesia.
"ALLAHUAKBAR...!!" pekik HRS dalam cuitannya.
Seperti diketahui, GP Ansor sebagai organisasi induk Banser, mengklaim bahwa pembakaran dilakukan selain untuk menyelamatkan agar bendera bertuliskan kalimat tauhid itu tidak terinjak-injak, juga karena mengqnggap bahwa bendera itu merupakan bendera Ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), namun banyak kalangan, termasuk MUI, menilai bahwa itu bukan bendera HTI karena tak ada tulisan HTI di bawahnya.
Atas pembakaran itu, anggota Banser tak hanya dilaporkan ke Polres Garut dan Bareskrim Polri.
Belum ada tersangka dalam kasus ini meski Polres Garut mengaku telah mengamankan 3 terduga pelaku pembakaran bendera itu. Polres bahkan kini tengah sibuk mencari siapa peng-up load pembakaran bendera itu, sehingga menjadi viral di Medsos. (rhm)