Jakarta, Harian Umum- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menggelar razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) untuk mengantisipasi membludaknya pendatang dari daerah pasca Lebaran, agar tidak menjadi beban bagi Jakarta.
"Razia kita lakukan sejak Selasa (3/7/2018) dan akan terus berlangsung dengan target Pak Ogah," jelas Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu Purwoko kepada harianumum.com di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).
Selain oleh Satpol PP tingkat provinsi, razia ini juga dilaksanakan oleh Satpol PP di lima kota administrasi dengan target 10 Pak Ogah per wilayah.
Meski demikian, jelas Yani, target ini tidak mutlak karena disesuaikan dengan kondisi terkini pasca penertiban. Artinya, jika pada penertiban selanjutnya Satpol PP di wilayah tidak lagi menangkap seorang pun Pak Ogah, maka dapat dipastikan wilayah tersebut telah terbebas dari pengatur lalu lintas liar yang hanya beroperasi di putaran jalan tersebut.
"Tapi nanti kita cek apakah laporan yang masuk dengan fakta di lapangan sesuai atau tidak. Jika dalam laporan disebutkan tidak ada Pak Ogah yang diamankan, tapi saat dicek ternyata masih ada Pak Ogah beroperasi di putaran jalan, maka petugasnya kita kenai sanksi," imbuh dia.
Pada hari pertama razia, atau Selasa (3/7/2018), sebanyak 25 Pak Ogah terjaring di lima wilayah kota administrasi, dan semuanya telah diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dibina.
"Untuk hasil penertiban hari ini, kita masih menunggu laporan dari wilayah," jelasnya.
Ketika ditanya mengapa hanya Pak Ogah yang ditertibkan? Yani menjelaskan karena pihaknya mendapat banyak laporan dari masyarakat bahwa tindakan Pak Ogah mengatur lalu lintas di putaran jalan justru membuat arus lalu lintas menjadi macet.
"Dengan adanya penertiban ini, kami berharap warga pendatang yang ingin mengadu nasib di Jakarta, membekali diri dengan cukup agar tidak justru menjadi beban bagi Jakarta. Misalnya dengan memiliki keterampilan. Data yang masuk ke kami, hampir semua Pak Ogah merupakan warga pendatang," tegasnya.
Yani memastikan bahwa razia ini akan dihentikan setelah Jakarta benar-benar bebas dari Pak Ogah. (rhm)