Surabaya, Harian Umum - Presiden Joko Widodo memberikan doa dan restu kepada putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang dikabarkan akan menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Prabowo Subianto.
Doa dan restu presiden yang akrab disapa Jokowi itu diungkapkan setelah memimpin Apel Hari Santri Nasional 2023, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023) pagi.
"Ya, orangtuanya tugasnya hanya mendoakan dan merestui," kata Jokowi kepada awak media.
Meski demikian mantan walikota Solo itu mengatakan, soal tawaran Cawapres merupakan urusan pribadi anaknya, dan dia tidak ingin mempengaruhi setiap keputusan putra sulungnya tersebut.
"Keputusan semua sudah dewasa, jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita," jelasnya.
Seperti diketahui, isu wacana tentang Gibran yang akan menjadi Cawapres Prabowo sudah santer sejak pasal tentang batas usia Capres-Cawapres digugat ke Mahkamah Konstitusi, karena gugatan-gugatan itu disinyalir dilakukan untuk memberi jalan kepada Gibran yang baru berusia 36 tahun, untuk menjadi Cawapres. Sebab, UU Pemilu menetapkan batas minimal usia Capres/Cawapres adalah 40 tahun.
Bahkan, sebelum gugatan itu diputus oleh MK pada 16 Oktober 2023, salah satu kelompok relawan Jokowi yang menamakan diri Samawi, telah mendeklarasikan Gibran sebagai Cawapres Prabowo.
Ketika gugatan yang diajukan mahasiswa Universitas Negeri Surakarta, yang memohonkan agar orang yang pernah atau sedang.menjadi kepala daerah dapat menajdi Capres/Cawapres, dikabulkan MK, "kubu" Gibran seperti langsung tancap gas untuk merealisasikan wacana pencapresannya.
Dalam Rapimnas Partai Golkar, Sabtu (21/10/2023), partai berlambang pohon beringin itu resmi menyatakan mengusung Gibran sebagai Cawapres, dan Prabowo yang hadir dalam Rapimnas itu, menyambut baik.
PAN yang selama ini memperjuangkan Erick Thohir untuk menjadi Cawapres Prabowo, juga telah luluh dengan tidak lagi ngotot memperjuangkan Erick setelah Gibran sowan ke Ketum PAN Zulkifli Hasan pada Sabtu pagi kemarin.
Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo bahkan juga telah sejak awal memberi isyarat untuk menjadikan Gibran sebagai Cawapres Prabowo.
Masih jadi tanda tanya besar mengapa Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo yang terdiri dari Gerindra, PAN, Golkar dan Demokrat menginginkan Gibran, karena selain masih terlalu muda, dari segi elektabilitas dan kepiawaiannya dalam berpolitik pun Gibran dinilai masih jauh dibandingkan Erick Thohir..
Karenanya, tak heran kalau ada tudingan bahwa keikutsertaan Gibran dalam Pilpres 2024 adalah untuk menyelamatkan Jokowi dan keluarga dari kemungkinan proses hukum setelah Jokowi lengser pada Oktober 2023.
Atau hadirnya Gibran sebagai Cawapres Prabowo adalah sebenarnya untuk membuat Prabowo kalah lagi di Pilpres 2024? Karena selain tak punya elektabilitas yang tinggi, saat ini banyak publik yang tak suka pada kepemimpinan Jokowi, terutama setelah UU Cipta Kerja dan UU Kesehatan yang baru diterbitkan. (rhm)