Jakarta, Harian Umum - Kubu calon presiden tidak perlu lagi memperdebatkan soal Pancasila sebagai bangsa. Sebab pancasila sebagai ideologi sudah final. Demikian disampaikan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Zainuddin menyikapi dinamika politik jelang Pemilu tahun 2019.
"Seharusnya Pancasila tidak perlu lagi menjadi bahan pembaharuan. Sudah final. Kita harus maju, tentang kemajuan. Bagaimana bangsa maju dalam percaturan global," katanya di, Jatinegara, Jakarta Timur (7/4/2019).
Sebab Zainudin melihat masih ada perbincangan antar dua kubu pasangan capres di masyarakat, baik media sosial maupun media konvensional, yang sebenarnya tidak substansial dan konstruktif untuk visi pembangunan bangsa. Seharusnya menurut dia, konten-konten perbincangan dan diminta yang kubu kedua pasang calon berisi konten konstruktif terkait visi besar Indonesia menjadi negara maju.
"Salah satunya perbincangan soal Pancasila dibenturkan dengan Islam atau khilafah, ini Pancasilais yang lain tidak. Ini tidak produktif. Hubungan Pancasila dan Islam sudah final, tidak ada pilihan lain. Sekarang cari tahu Indonesia sebagai Macan Asia," imbuhnya.
Selain itu, Zainuddin meminta kubu pasangan Capres, memperhatikan pasangan kelompok milenial. Menurutnya, partisipasi kelompok terhadap pemilihan yang rendah. "Kelompok milenial paling rentan kena pengaruh globalisasi dan tidak perlu peduli dengan politik. Karena itu perlu adanya pemahaman untuk meningkatkan kesadaran mereka," tandasnya. (Zat)