Jakarta, Harian Umum- Warga Kabupaten Kepulauan Seribu masih memiliki segudang harapan terhadap Pemprov DKI Jakarta, meskipun di bawah pimpinan Bupati Husein Murad, wilayah berupa gugusan pulau di Teluk Jakarta itu mengalami banyak kemajuan.
"Bupati sangat rajin turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat. dan memantau langsung kegiatan aparaturnya, sehingga masyarakat dapat merasakan adanya sejumlah perubahan, misalnya dalam hal penataan pulau, diangkatnya sejumlah putra pulau saat rotasi beberapa waktu yang lalu, dan mengangkat buah sukun sebagai ikon kabupaten yang diikuti dengan penanaman 3.000 batang pohon sukun," ujar Tobaristani, koordinator Forum Solidaritas Untuk Rakyat (FOSTUR) Kepulauan Seribu, kepada harianumum.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (21/3/2019).
Meski demikian aktivis yang akrab disapa Toba ini mengakui, banyak persoalan di Kepulauan Seribu yang masih butuh perhatian. Apalagi karena kondisi geografis wilayah ini yang berada di tengah lautan, membuatnya cenderung memiliki permasalahan yang unik dan agak beda dengan wilayah lain di Jakarta yang seluruh areanya berupa daratan.
Ia menyebut persoalan-persoalan di Kepulauan Seribu yang masih perlu mendapat perhatian di antaranya adalah masalah-masalah yang terkait dengan transportasi laut yang merupakan sarana vital masyarakat setempat, masalah kepegawaian dan birokrasi.
Toba mencatat, saat ini sedikitnya ada lima persoalan yang diharapkan dapat segera diatasi Pemprov DKI cq Bupati Kepulauan Seribu. Kelimanya adalah;
1. Masyarakat ingin aparatur kabupaten menjadikan kantor kabupaten di Pulau Pramuka sebagai kantor utama, bukan lagi gedung Mitra Praja di Sunter, Jakarta Utara, sehingga kinerja birokrasi akan lebih efektif dan efisien
2. Menjadikan dermaga di pulau sebagai dermaga utama sarana angkutan laut, bukan lagi Pantai Marina, Ancol, Jakarta Utara
3. Tak ada lagi rumah dinas di Pulau Karya karena rumah-rumah ini jarang ditempati
4.Manajemen PJLP Nahkoda dan ABK kapal dikembalikan ke pulau, dan uang layar serta uang piket untuk kapten dan ABK kembali dialokasikan dalam APBD
5. Arah perubahan pola birokrasi menuju penciptaan kesejahteraan masyarakat.
Toba mengaku senang ketika mendapat kabar bahwa Jumat (22/3/2019), Gubernur Anies Baswedan akan ke Kepulauan Seribu untuk menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Tahun 2019.
"Kami berharap, dalam Musrembang itu kelima persoalan ini dibahas agar Kepulauan Seribu lebih maju ke depannya," kata dia.
Seperti diketahui, hingga saat ini birokrat Kepulauan Seribu masih memiliki dua kantor, yakni di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu; dan di Gedung Mitra Praja, Jakarta Utara, sehingga bupati dan jajarannya tidak setiap hari berada di Pulau Pramuka. Hal ini, menurut warga, membuat roda pemerintahan relatif kurang maksimal dibanding wilayah lain di Jakarta yang 100% wilayahnya berupa daratan.
Selain hal tersebut, masalah transportasi laut juga masih menjadi kendala, sehingga Pemprov DKI dengan PT Trans1000 berencana merevitalisasi sarana transportasi tersebut.
Manurut data, Anies akan tiba di Pulau Pramuka pada pukul 08:30 WIB. Ia akan menghadiri Musrenbang Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Tahun 2019 di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu di Jalan Ikan Baracuda Nomor 14. (rhm)