Jakarta, Harian Umum- Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya'roni, menilai ada tanda tanya besar di balik pengakuan aktivis HAM Ratna Sarumpaet terkait kebohongan yang dibuatnya, yang mengguncang dunia perpolitikan nasional.
Ratna mengaku kepada Prabowo Subianto, Amien Rais dan Fadli Zon bahwa lebam di wajahnya akibat dianiaya sejumlah orang saat akan ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September 2018. Namun setelah kasusnya terekspos, dia mengaku kalau dia telah berbohong karena labam di wajahnya akibat operasi sedot lemak di pipi.
"Pengakuan Ratna Sarumpaet yang terlalu cepat bahwa dirinya berbohong, cukup mengundang tanda tanya besar tentang misteri yang sebenarnya terjadi," katanya seperti dilansir Sindonews, Kamis (4/10/2018).
Pendapat Sya'roni berangkat dari adagium di dunia kriminalitas, bahwa tidak ada maling yang pernah mengaku. Biarpun digebuki orang sekampung, maling tersebut tidak akan pernah mengaku.
Tanda tanya lainnya, yakni aksi berbohong tersebut berdampak terhadap hancurnya reputasi Ratna sendiri.
"Terlalu sederhana sekali bila disimpulkan ini hanyalah aksi kebohongan semata," tandasnya.
Sya'roni juga mempertanyakan sikap Ratna yang baru mengakui kebohongan setelah Prabowo Subianto menggelar konferensi pers untuk menyikapi dugaan aksi kekerasan yang dialaminya.
"Bila ditarik ke arena politik, pengakuan tersebut dilakukan setelah berhasil menjebak calon Presiden 02 Prabowo Subianto," ujarnya.
Dia menduga Ratna sudah terlibat dalam skenario besar untuk menjatuhkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sand, dan ia menilai langkah Prabowo yang meminta Ratna untuk mundur dari Tim Badan Pemenangan Nasipnal (BPN)-nya adalah tepat.
"Meskipun sudah meminta maaf, Ratna Sarumpaet sudah tidak steril lagi," tegas dia.
Seperti diketahui, dampak perbuatan Ratna berbohong memang sangat luar biasa karena semua tokoh yang membelanya saat dia dicemooh dan dicaci maki karena mengaku dikeroyok orang, kini menjadi korban bulan-bulanan dan bully oleh pendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Tak hanya itu, Prabowo bahkan dilaporkan Advokat Pengawal Konstitusi ke Bareskrim Polri karena dituduh ikut menyebarkan hoaks yang diciptakan mantan anggota BPN-nya itu. (rhm)