Jakarta, Harian Umum- Ketua Komite Al-Quds Ikatan Ulama Internasional, Syekh Ahmad Umar El-Umary, meminta umat Islam di dunia belajar dari umat Islam Indonesia dalam hal menunjukkan solidaritas kepada sesama Muslim di negara lain, termasuk di Palestina.
"Belajarlah kalian dari umat Islam Indonesia yang telah keluar dari masjid-masjid dan rumah-rumah mereka untuk membela Baitul Maqdis. Beritahulah dunia bahwa Al-Quds dan Al-Aqsa sebagai syiar umat Islam, kiblat para pejuang Palestina," katanya saat memberikan tausyiah dalam acara Aksi Indonesia Bela Al Quds di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (5/11/2018), atau dikenal dengan sebutan Aksi 511.
Dia nampak bangga dan terharu melihat massa Aksi 511 yang mencapai puluhan ribu orang, dan tetap nampak semangat meski disengat sinar matahari. Sungguh terik hari ini, meski waktu baru menunjukkan sekitar pukul 10:00 WIB.
"Aku melihat dari wajah-wajah kalian, mata-mata kalian dan hati-hati kalian semua yang hadir di tempat ini yang telah keluar dari rumah-rumah kalian, dari Masjid Istiqlal dan masjid-masjid lainnya. Kami melihat bahwa kalianlah orang-orang yang mampu membawa beban untuk membebaskan Al Quds,” katanya dengan penuh semangat. Suaranya berapi-api.
Ia meyakini bahwa hanya alumni-alumni masjid atau Baitullah yang mampu membebaskan Al Quds, dan ia berjanji akan menyampaikan pesan dari Aksi Indonesia Bela Al Quds kepada kaum Muslimin di Palestina dan negara-negara Islam lainnya, agar kaum Muslimin dan Muslimat di Al Quds sadar bahwa mereka sungguh tidak sendirian dalam menghadapi penjajahan Yahudi yang disebut Allah dalam dalam Al-Qur’an sebagai kaum yang paling kuat permusuhannya terhadap Islam.
Syeikh Ahmad Umar El-Umary juga mengkritik Presiden AS Donald Trump atas kebijakannya memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Al Quds (Yerusalem).
Ia mengatakan kalau kebijakan Trump itu batil dan janji Allah adalah haq.
"Kami, umat Islam, akan merebut kembali Baitul Maqdis," tegasnya.
Seperti diketahui, Aksi Indonesia Bela Al Quds atau Aksi 511, diselenggarakan untuk memprotes, sekaligus menentang kebijakan AS memindahkan Ibukota Israel dari Tel Aviv ke Al Quds (Yerusalem).
Selama aksi berlangsung, ulama yang memberikan tausyiah tak henti-hentinya menggugah umat Islam yang hadir untuk mau berjihad ke Palestina.
"Umat Islam siap berperang (di Palestina)?" tanya Wakil Ketua Umum Front Pembela islam (FPI) KH Za'far Sidiq.
"Siappp ....!" sahut peserta Aksi 511 bergemuruh.
Ia menegaskan, konstitusi Indonesia, atau UUD 1945, menyatakan bahwa penjajahan harus dihapuskan, dan Israel telah menjajah Palestina selama 70 tahun.
"Selama ini tentara kita telah dikirim ke berbagai negara (untuk misi perdamaian), kecuali ke Palestina. Maka, jika bukan umat Islam yang membela Palestina, lalu siapa lagi?" katanya.
KH Zulkifli Ali bahkan tegas menanyakan apakah peserta Aksi 511 siap membangkitkan iman, loyalitas dan keberanian untuk berjuang membebaskan Al Quds?
"Siaapp ....!" jawab mereka. (rhm)