Jakarta, Harian Umum-Nama lahirnya Be Setahadi. Namun akrab di sapa sahabat-sahabatnya dengan panggilan Papi Seto. Usianya relatif muda untuk ukuran polotisi. Belumlah genap 48.
Memiki wajah cukup tampan, Papi Seto (selanjutnya ditulis Papi) tak besar kepala. Ia tetap low profile ke masyarakat. Murah senyum kepada semua orang. Senyum manisnya bisa membuat semua kalangan merasa senang berada di sisinya.
Yang istimewanya lagi, alumni BHADICX dan juga BOEDOET serta Universitas Pancasila itu dikenal sangat peduli dengan olahraga dan anak muda.
Ia langsung terjun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi secara langsung agar mendapat informasi yang akurat soal Kota Depok, tempat ia bakal bertarung di kontestasi pemilu nanti sebagai anggota DPRD dari Partai Gerindra.
Kali ini yang dituju adalah anak anak muda yang tergabung dalam seni beladiri pencak silat. Di Depok, anggotanya sangatlah banyak.
Ada tujuan khusus yang ingin dicapai Papi Seto yaitu Ia berhasrat untuk mengembangkan seni budaya tersebut wilayah Depok, Jawa Barat. Sehingga Depok bisa menjadi tuan rumah bagi diri sendiri untuk seni beladiri itu.
Papi memang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak muda agar terbebas dari narkoba. Untuk itu ia rutin melakukan penyuluhan soal narkoba.
“Saya kebetulan memiliki kepedulian terhadap seni budaya dan pencak silat asli Depok, juga seni gamelan asli Depok. Saya berharap yang saya sebut tadi tetap lestari sampai kapanpun. Karena merupakan warisan leluhur. Juga menyadarkan dan menjauhkan anak muda dari penyalahgunaan narkotik,” ujar Papi yang aktif di ormas GRANAT itu dengan tersenyum.(RR)