Jakarta, Harian Umum-Krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia, termasuk Jakarta membuat khawatir sebagian besar masyarakat. Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diminta meniru gaya nabi Yusuf Alaihissalam saat menghadapi krisis di Mesir pada jamannya.
"Saat Mesir akan memasuki krisis pangan selama 7 tahun, Nabi Yusuf as menawarkan diri untuk menjadi bendahara negara. Dengan sifat amanah dan kecerdasan Nabi Yusuf, beliau berhasil mengamankan kas negara dari penghamburan," ujar Sastrawan muda, Andri Nurkamal dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Sabtu (30/5).
Saat itu, kata Andri, nabi Yusuf berhasil memulihkan sektor pangan sebagai lumbung makanan rakyat Mesir waktu itu. Dia berharap, Anies Baswedan harus menguatkan sektor pangan dan tetap konsisten untuk mengamankan anggaran dari program kegiatan yang tidak prioritas.
"Dalam hal ini bisa di pertanian dan peternakan. harapannya, sekalipun ekonomi dalam keterpurukan, tetapi kebutuhan pangan masyarakat bisa terbantu," katanya.
Pengendara ojek online, Bejo mengaku terimbas krisis sejak Jakarta diterpa Covid-19. Namun, dia terus berusaha mencari cara untuk bertahan hidup bersama keluarga kecilnya meski aktivitasnya dibatasi oleh pemerintah.
"Baru kali ini saya merasakan kesulitan ekonomi sebegitu parah nya di Jakarta, diam di rumah terus, ga ada penghasilan. Keluar rumah pun takut, ditambah orderan pun semakin susah," keluhnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan mengakui dampak ekonomi dari wabah virus Corona (covid-19) sudah mulai terasa di DKI Jakarta. Semula, katanya, Covid-19 membuat krisis kesehatan umum. Namun kini sudah terasa sebagai krisis ekonomi.
Salah satu indikator krisis ekonomi yang disampaikan orang nomor 1 di DKI Jakarta itu adalah pendapatan pajak Jakarta turun dari Rp 50,17 triliun menjadi Rp 22,5 triliun, tinggal 45 persen. Anggaran Jakarta turun dari Rp 87,9 triliun menjadi Rp 47,2triliun, atau tinggal 53 persen.
"Belum pernah di dalam sejarah Pemprov DKI Jakarta, kita mengalami penurunan pendapatan sebesar ini, yaitu lebih dari Rp40 triliun," ujarnya. (hnk)
Jakarta, Harian Umum-Krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia, termasuk Jakarta membuat khawatir sebagian besar masyarakat. Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diminta meniru gaya nabi Yusuf Alaihissalam saat menghadapi krisis di Mesir pada jamannya.
"Saat Mesir akan memasuki krisis pangan selama 7 tahun, Nabi Yusuf as menawarkan diri untuk menjadi bendahara negara. Dengan sifat amanah dan kecerdasan Nabi Yusuf, beliau berhasil mengamankan kas negara dari penghamburan," ujar Sastrawan muda, Andri Nurkamal dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Sabtu (30/5).
Saat itu, kata Andri, nabi Yusuf berhasil memulihkan sektor pangan sebagai lumbung makanan rakyat Mesir waktu itu. Dia berharap, Anies Baswedan harus menguatkan sektor pangan dan tetap konsisten untuk mengamankan anggaran dari program kegiatan yang tidak prioritas.
"Dalam hal ini bisa di pertanian dan peternakan. harapannya, sekalipun ekonomi dalam keterpurukan, tetapi kebutuhan pangan masyarakat bisa terbantu," katanya.
Pengendara ojek online, Bejo mengaku terimbas krisis sejak Jakarta diterpa Covid-19. Namun, dia terus berusaha mencari cara untuk bertahan hidup bersama keluarga kecilnya meski aktivitasnya dibatasi oleh pemerintah.
"Baru kali ini saya merasakan kesulitan ekonomi sebegitu parah nya di Jakarta, diam di rumah terus, ga ada penghasilan. Keluar rumah pun takut, ditambah orderan pun semakin susah," keluhnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan mengakui dampak ekonomi dari wabah virus Corona (covid-19) sudah mulai terasa di DKI Jakarta. Semula, katanya, Covid-19 membuat krisis kesehatan umum. Namun kini sudah terasa sebagai krisis ekonomi.
Salah satu indikator krisis ekonomi yang disampaikan orang nomor 1 di DKI Jakarta itu adalah pendapatan pajak Jakarta turun dari Rp 50,17 triliun menjadi Rp 22,5 triliun, tinggal 45 persen. Anggaran Jakarta turun dari Rp 87,9 triliun menjadi Rp 47,2triliun, atau tinggal 53 persen.
"Belum pernah di dalam sejarah Pemprov DKI Jakarta, kita mengalami penurunan pendapatan sebesar ini, yaitu lebih dari Rp40 triliun," ujarnya. (hnk)