Jakarta, Harian Umum - Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto menilai, sanggahan Menteri Sosial, Tri Rismaharini Terkait blusukan di Jakarta adalah settingan bagai bom yang mengetarkan dinding-dinding Kota Jakarta. Menurutnya, Jakarta gagal mendata para pemulung yang selalu berkeliaran di ibu kota.

"(Pemprov) Jakarta gagal mendata para pemulung yang juga berhak mendapat bantuan?! Dari penjelasan Ibu Risma tersebut kita dapat menyimpulkan betapa blusukan Itu penting bagi pemimpin," ujar Sugiyanto, di Jakarta, Jum'at (15/1).

Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebaiknya mencontoh aksi blusukan ini karena aksi blusukan dipopulerkan oleh Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Joko Widodo. Bahkan, katanya, blusukan itu pernah dicontohkan nabi dan Khalifah.

"Seorang pemimpin yang suka blusukan pernah dicontohkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Khalifah Umar bin Khattab," katanya.

Pria yang akrab disapa SGY ini menjelaskan,pada suatu ketika, Kalifah Umar bin Khattab blusukan dimalam hari yang menjumpai rakyatnya yang kelaparan. Kala itu, sang Ibu sedang memasak batu untuk menghibur anak gadis kecilnya yang menangis karena kelaparan.

"Setelah mengetahui hal itu, Khalifah Umar bin Khattab segera kembali ke Madinah dan mengambil sekarung gandum. Khalifah Umar kembali lagi sambil mengangkat sendiri karung gandum tersebut di punggungnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, ucap SGY, Khalifah Umar sendiri menyiapkan memasak makanan yang akan disantap oleh wanita itu dan anak-anaknya. Setelah masakan matang, Keluarga miskin itu pun menyantap makanan. Melihat mereka bisa makan, barulah hati Khalifah Umar terasa tenang.

"Kiranya cerita ini cukup memjadi pelajaran bagi para pemimimpin. Ibu Risma telah melakukan tugasnya sebagai pemimpin yang blusukan dipagi hari dan bertemu dengan orang miskin, pemulung di Kota Jakarta. Belia menemuinya, bertanya, dan memberi makan dan membantunya," jelasnya. (hnk)