Jakarta, Harian Umum- Bank DKI mendorong terimplementasinya digitalisasi perbankan di DKI Jakarta, khususnya di lingkup pemerintahan provinsi (Pemprov), sehingga nantinya seluruh transaksi menggunakan non tunai.
"Bank DKI mendukung transaksi non tunai melalui sistem Jakarta One, antara lain e-Retribusi, yakni penyaluran transaksi untuk subsidi pangan dan subsidi transportasi bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar; pembayaran non tunai Pajak Kendaraan Bermotor (less cash); digitalisasi STNK yang dikerjasamakan dengan Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya; e-Samsat; e-ticketing; e-parking dan lain-lain," jelas Corporate Secretary Bank DKI Zulfarshah melalui siaran tertulisnya, Kamis (24/5/2018).
Penerapan transaksi non tunai tersebut juga mencakup sektor pendidikan dimana Bank DKI turut berpartisipasi membangun Sistem Informasi Akuntabilitas Pendidikan (SIAP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) berbasis Cash Manajemen System (CMS).
"Bank DKI juga turut mendorong optimalisasi penerimaan pajak daerah, khususnya Pajak Kendaraan Bermotor," imbuh Zulfarshah.
Selain penerapan transaksi non tunai, Bank DKI juga mendorong pertumbuhan berbagai sektor di Ibukota, seperti infrastruktur, layanan publik, pendidikan, UMKM, serta bersinergi dengan BUMD lainnya di DKI Jakarta.
Terkait UMKM, Bank DKI telah menyalurkan kredit secara massal kepada 72 UMKM binaan OK OCE dengan maksimal plafon kredit per debitur mencapai Rp10 juta dengan tingkat bunga 7% sebagai salah satu bagian dari implementasi misi Bank DKI dalam menjadi bank pilihan transaksi pada segmen UMKM.
"Pelaku UMKM juga akan terus didorong menjadi merchant JakOne Mobile, karena dengan menjadi merchant JakOne pelaku UMKM akan lebih mudah melakukan monitoring transaksi pembayaran dan transaksi keuangan," imbuh Zulfashah.
JakOne Mobile memiliki teknologi scan to pay dimana konsumen hanya perlu menggunakan smartphone untuk melakukan pembayaran dan secara otomatis masuk ke rekening pelaku UMKM.
Zulfarshah menyebut, Bank DKI menargetkan dapat mengakuisisi user JakOne sebanyak 60.000 user hingga akhir 2018.
"Saat ini yang sudah diakuisisi sebanyak 10.000 user dengan nilai transaksi hingga April 2018 mencapai Rp135,5 miliar," pungkasnya. (rhm)