Jakarta, Harian Umum- Pemprov DKI Jakarta agaknya masih harus bekerja keras untuk memikat kalangan muda agar tertarik pada Program One Kecamatan One Centre Entreprenuer (OK OCE).
Pasalnya, hingga kini program yang ditargetkan dapat membuka 200.000 lapangan pekerjaan dalam lima tahun tersebut, baru diminati kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak.
"Ini memang kelemahan; kita sudah jor-joran mempromosikan dan menyosialisasikan Program OK OCE, tapi yang berminat hanya kaum ibu dan bapak- bapak," ujar Wakil Kepala Dinas Koperasi dan UKM DKI Jhonson H Siregar dalam diskusi bertajuk "Peran Koperasi & UMKM Dalam Rangka Kemandirian Ekonomi Rakyat" yang diselenggarakan Koperasi LIRA Sejahtera dalam acara Galeri Koperasi WOW di gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Kamis (3/5/2018).
Johnson mengaku, sosialisasi juga dilakukan melalui Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda), namun juga belum terlihat hasilnya.
"Tapi kita belum berhenti, karena anak muda adalah generasi potensial, sehingga jika mereka berminat pada program ini, kita akan melahirkan usahawan-usahawan muda," tegasnya.
Data yang diperoleh menyebutkan, saat ini di Jakarta terdapat sekitar 7.000 koperasi, namun yang aktif hanya sekitar 5.000an.
Dari jumlah ini, belum semua pengurus atau organisasinya mengikuti OK OCE.
Dinas Koperasi dan UKM saat ini tengah melakukan pendataan terhadap koperasi-koperasi yang sudah tidak aktif agar dapat dibubarkan, karena sesuai kebijakan pemerintah pusat, saat ini pembinaan koperasi diarahkan pada kualitas, bukan kuantitas.
Untuk tahap pertama pihaknya menargetkan untuk membubarkan 200-300 koperasi yang sudah tidak aktif lagi.
"Tapi kita cukup hati-hati untuk hal ini, karena kalau koperasi itu pernah mendapatkan fasilitas kredit dari bank, atau masih punya utang, tentunya belum bisa kita bubarkan," Jelas Johnson.
Ia optimis jika koperasi dan pengurusnya mengikuti program OK OCE, pengelolaan akan jauh lebih baik. Apalagi karena meski program ini belum sembilan bulan bergulir, telah ada 72 UMKM yang mendapatkan fasilitas kredit dari Bank DKI.
"Karena itu kita imbau pengurus koperasi jangan tunda-tunda lagi untuk ikut Program OK OCE. Apalagi kalau koperasinya memiliki jenis usaha jasa dan produksi," katanya.
Ditemui terpisah, namun di tempat yang sama, Ketua Umum Koperasi LIRA Sejahtera Adjie Rimbawan mengatakan, bagi pengurus koperasi yang saat ini koperasinya mengalami stagnasi atau bahkan kolaps, hendaknya mengikuti Program OK OCE karena program ini dapat mendorong bagaimana koperasi di kelola dengan baik ke depannya.
"Sebagai koperasi baru, kami juga concern pada program ini. Bahkan dari lima hal yang akan kami lakukan dalam waktu dekat ini, satu di antaranya adalah bergabung dengan Perkumpulan Gerakan OK OCE," katanya.
Empat hal lainnya yang akan dilakukan Koperasi LIRA Sejahtera di antaranhya adalah membuka Koperasi LIRA Sejahtera di 14 provinsi dalam tiga tahun, dan melakukan pengebangan usaha dengan cara, antara lain, mendirikan warung sembako dengan brand LIRA Mart. (rhm)