Jakarta, Harian Umum - Sebuah video yang menggambarkan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari sedang memaparkan soal perolehan suara Pilpres 2024, viral di media sosial, Jumat (23/2/2024).
Video itu disebut-sebut bersumber dari rapat internal Paslon 02 Prabowo-Gibran pada 5 Januari 2024 yang bocor ke publik.
Yang mengejutkan, persentase perolehan suara Paslon nomor urut 01 Anies-Muhaimin (AMIN) dan Paslon nomor urut 03 Ganjar-Mahfud yang disebutkan Qodari hampir sama dengan hasil quick count.
" ... Mohon maaf ya, diprank ya, prank yang menyenangkan. Nomor duanya adalah Anies-Muhaimin 27,2, peringkat ketiganya Ganjar-Mahfud, angkanya 16,9 ...," kata Qodari.
Netizen yang memviralkan video itu umumnya meyakini bahwa video itu merupakan bukti bahwa Pilpres 2024 memang didesain untuk memenangkan Paslon 02 Prabowo-Gibran secara curang dengan pola yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Keyakinan itu mengemuka karena Qodari diduga merupakan Timses pasangan yang didukung Presiden Jokowi itu.
"Persis Hasil Quick Qountnya? Rapat internal bocor, 5 januari hasil Pemilu sudah diketahui angkanya.
Kok bisa ya beredar potongan video dimana M Qodari, dari lembaga survey indobarometer yg juga timses prabowo, ungkap hasil pemilu dalam rapat kolaborasi relawan Prabowo-Gibran," kata pemilik akun X @NenkMonica.
"Terbongkar!! Ternyata kebusukan kemenangan kubu 02 ala QUICKCOUNT sudah direncanakan sejak tgl 5januari'24 sebagaimana yg di nyatakan qodari ini, jelas sekali unsur TSMnya," kata @Malika6027.
"Bocor alus..Kemenangan sudah diseting sebelum pencoblosan. M Qodari @IndoBarometer_ yg merangkap Timses @prabowo mengungkap hasil pilpres dlm rapat kolaborasi relawan Pragib pd 5 Januari 2024 di Jakarta.
#PemiluCurang #TolakKecuranganPemilu2024," kata @yaniarsim.
Seperti diketahui, hasil quick count Pilpres 2024 menempatkan Prabowo-Gibran menang satu putaran dengan perolehan suara 57-59%, sementara AMIN 24-27% dan Ganjar-Mahfud 16-17%.
Kubu Paslon 01 dan 03 meyakini kalau hasil quick count itu tidak benar, dan kalaupun Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran, hal itu buah dari kecurangan yang bahkan telah dilakukan sejak sebelum hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024.
Indikasi kecurangan itu juga dipaparkan dalam film Dirty Vote yang dirilis pada 11 Februari 2024 pukul 11:11 WIB dan menghebohkan itu.
Atas dugaan kecurangan tersebut, Ganjar mengusulkan penggunaan hal angket oleh DPR, dan didukung Paslon 01.
Namun, usulan itu ditentang kubu 02, termasuk oleh pengacaranya, Yusril Ihza Mahendra, yang mendorong agar tuduhan kecurangan itu dibawa ke Mahkamah Konstitusi. (rhm)