Jakarta, HarianUmum - Muhaimin Iskandar mengatakan, Anies Baswedan telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang menjaga toleransi beragama selama menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies juga membuktikan bahwa selama memimpin Jakarta, tuduhan soal politik identitas terhadapnya tak terbukti.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menyambangi kawasan Chinatown, Glodok, Jakarta Barat, pada masa kampanye Pilpres 2024, Kamis (30/11/2023).
Gus Imin tiba pukul 13.15 WIB. Beliau datang didampingi Wabendum PKB Bambang Susanto.
Dengan mengenakan pakaian kemeja hijau dan celana panjang hitam, kedatangannya disambut meriah oleh masyarakat sekitar yang berteriak dan berebut mengajak foto serta bersalaman.
Diawali dengan menikmati minuman di Rumah Teh Pantjoran. Selesai di Rumah Teh Pantjoran, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu melakukan blusukan menyusuri kawasan Chinatown Glodok dengan berjalan kaki sambil menyapa para pemilik toko, pedagang, dan masyarakat setempat. Selama blusukan, Gus Imin didampingi oleh Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan.
Dengan didampingi juga beberapa tokoh Tionghoa, Gus Imin menghampiri beberapa pedagang, mulai pedagang buah, makanan, pakaian, hingga pernak pernik. Wakil Ketua DPR RI itu tampak berbincang akrab dengan beberapa pedagang.
Selama blusukan Gus Imin melambaikan tangan kepada masyarakat dan disambut masyarakat dengan sangat antusias sambil berteriak memanggil namanya dan berebut mengajak foto serta bersalaman.
Gus Imin pun menyempatkan diri berbelanja di sebuah toko obat. Pasangan dari calon presiden (capres) Anies Baswedan ini terlihat membeli sebuah vitamin daya tahan tubuh. Selanjutnya, beliau kembali berkeliling bersama rombongan dan kemudian mampir ke rumah makan Lao Hoe di kawasan Petak Sembilan untuk menikmati laksa , ketupat khas Bogor dan soto tangkar. Selama berada di Petak Sembilan, Gus Imin juga melayani permintaan foto bersama para pedagang dan warga.
Di kawasan Petak Sembilan Gus Imin melakukan tradisi fang sheng (melepas makhluk hidup). Fang sheng yang dilakukan Gus Imin dengan melepas 99 ekor burung pipit ke udara. Gus Imin pun menyampaikan harapan seraya melakukan tradisi itu.
"Saya melepas burung tadi, 99 burung sebagai doa AMIN (Anies-Muhaimin) menang di pemilihan umum," ujar Gus Imin.
Sebelum melepas burung, Gus Imin juga sempat membeli buah alpukat sebanyak 5 kilogram. Menurutnya, alpukat menjadi buat favorit di keluarganya. Sebab selain menjadi sumber lemak baik bagi tubuh, alpukat pun bisa membantu menjaga kesehatan.
Selain melepas burung Gus Imin juga menitipkan kepada Daniel Johan agar membelikan kura-kura yang akan dilepaskan di laut. Gus Imin menyebut, baik melepas kura-kura maupun burung merupakan tradisi Tionghoa yang harus dijaga.
"Saya juga nitip ke Daniel untuk beli kura kura. Nanti ditulisi nama saya dan dilepas di laut. Ini tradisi-tradisi Tionghoa yang akan kita jaga juga," katanya.
Acara blusukan Gus Imin diakhiri dengan mengunjungi Vihara Dharmabakti, untuk memberikan keterangan kepada awak media.
"Saya hari ini berkunjung ke Chinatown untuk tujuan menyaksikan apa yang disebut sebagai proses ekonomi yang tumbuh dan berkembang di mana pasar tradisional terus terjaga bersamaan dengan menjaga tradisi yang ada di masyarakat dengan budaya Tionghoa.
Di sisi yang lain, kita ingin mensupport pasar ini tetap tumbuh dan berkembang sekaligus saya menyapa masyarakat untuk mengingatkan 14 Februari 2024 agar memilih AMIN nomor 1," ungkap Gus Imin di Vihara Dharmabakti.
Gus Imin menjelaskan banyak mendapat pengakuan dari lintas agama yang berada di kawasan Glodok soal toleransi yang dibangun capres Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya bersyukur bertemu teman-teman komunitas Tionghoa, teman-teman Katolik, teman-teman Kristen, Buddha, semua agama ada di sini, Konghucu, mereka semua memberi testimoni kepada saya bahwa Mas Anies sebagai gubernur telah membuktikan bahwa dia bersikap adil dan bahkan mengembangkan apa yang menjadi harapan masyarakat," papar Gus Imin.
Gus Imin mencontohkan bentuk toleransi yang diwujudkan Anies semasa menjabat sebagai gubernur salah satunya mengeluarkan surat izin Vihara Dharmabakti di Glodok. Dia pun menepis kabar yang menyebut Anies memanfaatkan politik identitas maupun intoleran.
"Artinya apa? Mas Anies menjadi gubernur yang sangat menjaga toleransi. Tidak benar bahwa ada isu politik identitas, isu intoleransi, isu diskriminasi. Alhamdulillah saya mendapatkan testimoni yang lengkap. Di sini orang-orangnya ada semua yang jadi saksi dan menjadi bukti bahwa Mas Anies justru mengembangkan toleransi selama jadi gubernur," ungkap Gus Imin.
"Kita telah membuktikan, Mas Anies selama menjadi Gubernur, saya selama menjadi Menteri, selama menjadi legislator, selama bersama koalisi pemerintahan menjadi kekuatan yang pro dengan kebhinekaan dan terus menjaga kebhinekaan dan toleransi," ujar Gus Imin.
"PKB dan saya track record-nya jelas. Mas Anies juga telah membuktikan menjadi pemimpin (Jakarta) yang tidak seperti yang dituduhkan," pungkas dia.
Sebagai catatan, PKB sebagai satu-satunya partai politik yang tidak pernah absen menyambut Imlek. Perayaan Imlek adalah salah satu wujud penolakan partai yang didirikan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur terhadap bentuk diskriminasi. "Tidak boleh ada dan tidak boleh terjadi diskriminasi di Indonesia termasuk terhadap etnis Tionghoa melalui semangat Imlek," ujar fungsionaris PKB dalam suatu kesempatan.
Selain itu, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Gapura Chinatown yang berada di kawasan Glodok, Jakarta Barat, pada hari Kamis tanggal 30 Juni 2022.
Gapura ini sebelumnya pernah dibangun pada tahun 1938, hanya saat Jepang menjajah Indonesia, gapura ini dihancurkan oleh tentara Jepang. Setelah melalui proses yang panjang Anies berkesempatan untuk meresmikan ulang gapura tersebut di titik awal ia dibangun.
“Gapura ini menjadi penanda sebuah kawasan bersejarah yang telah menjadi tempat warga Jakarta berkumpul dan berinteraksi sejak begitu lama. Di sini budaya dan identitas Chinatown bertumbuh dan ikut mewarnai keragaman Jakarta,” kata Anies saat melakukan peresmian.