Jakarta, Harian Umum- Sebanyak 23 pegawai PT PLN (Persero) dinyatakan tewas dan 65 lainnya hilang setelah tsunami setinggi lebih dari 2 meter menerjang pantai Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten, tempat dimana pegawai PLN Transmisi Jawa Barat-Banten (PTJB) sedang melangsungkan acara gathering, Sabtu (22/12/2018) pukul 21:27 WIB.
"Pegawai yang mengikuti kegiatan itu sebanyak 225 orang. Sebanyak 137 orang selamat," jelas Kepala Satuan Kordinasi Korporasi PT PLN (Persero) I Made Suprateka dalam jumpa pers, Minggu (23/12/2018), di Jakarta.
Ia menyebut, di antara yang selamat ini ada yang telah dirujuk dari RSUD Pandeglang ke Rs Cinere, Jakarta Selatan (18 orang); ke RS Premier, Bintaro, Jakarta Selatan (6 orang); dan beberapa lainnya dirujuk ke RS Siloam dan rumah sakit terdekat lainnya di Jakarta Selatan.
"Pasca kejadian, kita mengirim 36 ambulan ke Tanjung Lesung untuk mengevakuasi pegawai kita yang menjadi korban," imbuh Made.
Diakui, kegiatan employee ghatering yang dilaksanakan PTJB tersebut merupakan kegiatan tahunan yang wajib dilaksanakan untuk melakukan evaluasi dan peningkatan kinerja.
"Kebetulan tahun ini diselenggarakan di Tanjung Lesung," imbuhnya.
Diakui, untuk menyemarakkan kegiatan ini, panitia menghadirkan grup band Seventeen, dan musibah terjadi saat grup itu sedang pentas.
Seperti diketahui, tsunami yang menerjang Pandeglang dipicu longsor di dasar Selat Sunda akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Selain Pandeglang, tsunami itu juga menerjang pesisir Kabupaten Serang dan Lampung Selatan.
BNPB mencatat, hingga Minggu siang ini jumlah korban tewas sebanyak 168 orang, sementara yang luka 745 orang dan yang hilang 30 orang.
Dari jumlah ini, terbanyak di Pandeglang dimana di sini korban tewas 126 orang, yang terluka 624 orang dan yang hilang 4 orang.
BNPB memastikan, jumlah korban akan terus bertambah karena evakuasi terhadap korban masih dilakukan oleh Tim Gabungan. (rhm)