Banten, Harian Umum- Tsunami yang menghantam kawasan pesisir pantai Serang dan Pandeglang, Banten, serta pesisir pantai Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21:27 WIB, menerjang panggung musik acara Gathering PT PLN Persero di Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang, Pandeglang.
Panggung yang sedang diisi grup band Seventeen itu roboh, dan hanyut terbawa gelombang. Banyak yang tewas, Bassis Seventeen M Awal Purbali (Dani); dan manajer Seventeen, Oki, termasuk di antaranya.
Sementara itu, drummer Sweet Seventeen Windu Andi Darmawan; Gitaris Seventeen Herman Sikumbang; dan kru bernama Ujang dinyatakan hilang dan hingga kini belum ditemukan.
"Kejadiannya tiba-tiba, saat kami mau menyanyikan lagu kedua," kata vokalis Seventeen Riefan Fajarsyah kepada TVOne, Minggu (23/12/2018).
Biduan yang akrab disapa Ifan ini menambahkan, kejadian itu sangat tidak terduga karena sebelum tsunami, datang tidak ada gempa, sementara ombak laut pun terlihat tenang.
"Tapi kemudian tsunami datang dari laut di belakang panggung, membuat panggung roboh dan atapnya menimpa kami," imbuhnya.
Tak hanya itu, sambil menahan tangis, Ifan juga mengatakan kalau setelah panggung roboh dan atap panggung itu menimpa dirinya beserta rekan-rekannya, ia terseret gelombang tsunami dan kemudian terlempar ke tengah laut.
"Saya sekitar dua jam terombang-ombang di tengah gelombang tsunami di tengah laut. Ketika kemudian terhempas di pantai, saya melihat banyak mayat bergelimpangan. Di antaranya ada yang saya kenali, yakni Oki dan Bani," katanya.
Ia menyebut, saat kejadian ada sekitar 260-an pegawai PLN yang mengikuti ghatering, sementara anggota band dan kru sebagian juga membawa anggota keluarga.
"Saat kejadian, semua yang ada di sekitar panggung ikut terseret tsunami. mobil-mobil di (halaman) cottage rusak dan pecah karena menghantam dinding. Tembok cottage terbelah," katanya.
Ifan juga mengatakan, bencana ini juga membuat adiknya mengalami patah kaki.
"Yang parah, seorang operator juga lututnya patah, dan Reza (kru Seventeen) kepalanya sobek," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, tsunami yang menghantam kawasan pesisir pantai Serang dan Pandeglang, Banten, serta pesisir pantai Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21:27 WIB, dipicu oleh longsoran dasar laut Selat Sunda akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Data terakhir yang dirilis BNPB menyebutkan korban tewas mencapai 40 orang, sementara jumlah korban luka mencapai 584 orang dan yang hilang dua orang. Namun jumlah korban ini kemungkinan masih akan bertambah karena evakuasi masih dilakukan.
Ifan mengakui, saat konser berlangsung, Gunung Anak Krakatau memang masih bererupsi.
"Sebelum manggung, saya lihat Anak Krakatau mengeluarkan bara api (di puncaknya)," kata dia.
Tsunami yang menghantam Pandeglang dan Serang diperkirakan mencapai lebih dari 2 meter. (rhm)