Jakarta, Harian Umum - Setidaknya 27 orang warga sipil tewas akibat serangan udara koalisi Amerika Serikat (AS) ke kota Raqqa, Suriah. Dalam laporannya Organisasi Pemantau HAM Suriah (SOHR), mengatakan di antara para korban tewas itu terdapat tujuh anak, Senin (21/8/2017).
"Serangan udara menarget daerah Al-Badu yang padat penduduknya di pusat kota, kota tersebut berada dalam kekuasaan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS)." kata Direktur SOHR Rahmi Abdel Rahman, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.
Kota yang menjadi pusat pertahanan ISIS, telah jatuh ke Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi pejuang Kurdi dan Arab, yang dipimpin oleh AS sejak Juni lalu. AS, secara teratur melancarkan serangan udara terhadap para jihadis ISIS, yang dilaporkan telah membunuh ratusan warga sipil.
Lembaga HAM yang perusat di London, Inggris, mengatakan setidaknya 125 warga sipil telah tewas dalam sepekan serangan pimpinan AS di Raqa, termasuk mereka yang tewas pada Minggu.
"Banyak warga sipil yang tewas setiap hari akibat serangan koalisi," kata Abdel Rahman.
Koalisi As mengakui 624 warga sipil tewas dalam serangannya di Suriah dan Irak sejak 2014 hingga pertengahan Agustus ini. Namun, kelompok HAM mengatakan, jumlahnya jauh lebih tinggi.
Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Jan Egeland, mengatakan, wilayah yang dikuasai ISIS di kota Raqa sekarang ini menjadi neraka di Suriah. PBB memperkirakan, ada 25.000 warga sipil yang terjebak di dalam kota Raqqa, dengan persediaan makanan dan bahan bakar terbatas dan sangat mahal.
Lebih dari 330.000 orang terbunuh di Suriah sejak konflik pertama kali meletus pada Maret 2011 yang diawali dengan demonstrasi anti-pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.