Jakarta, Harian Umum-Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono mengaku selalu memberikan penyuluhan terkait Covid-19 saat masa reses tahap II. Bahkan, pihaknya menerapkan pola shift agar konstituennya menerapkan phisical distancing.
"Tapi setiap kali reses saya itu isinya penyuluhan covid, lalu aspirasi. Kita bikin sih sejam 80 orang, masuk lagi 80 orang, kaya gitu, sekali reses bisa tiga kali, minimal 2 kali, karena memang kan segitu," ujar Mujiyono, di Jakarta, Rabu (12/8).
Diakuinya, masa reses yang merupakan masa penjaringan aspirasi masyarakat bagi anggota DPRD DKI Jakarta itu tidak perlu lama-lama. Terlebih saat Pandemi ini. Hanya saja, akunya, tak jarang aspirasi masyarakat yang sering dikeluhkan adalah soal masalah kekinian, seperti sistem pendidikan jarak jauh.
"Kan sekarang terjadi Pandemi Covid-19 kaya gini kan. Karena gue paham betul apa yang terjadi di masyarakat. Jadi lebih ke arah penyuluhan Covid-19. Masyarakat diminta sabar, waspada harus tapi jangan sampai parno. Kita tetap perlu menaikin imunitas atau siap-siap menanam cabe di pot kalau nggak ada halaman," katanya.
Bahkan, katanya, dalam kegiatan-kegiatan dinas yang dilaksanakan di DPRD, dirinya tidak terlepas dari kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Baik kegiatan dikantor seperti rapat komisi maupun kegiatan diluar seperti pengawasan APBD dan lainnya.
"Gua ini barusan keluar RS. Pondok Indah, baru beres swab test biar lebih yakin (negatif Covid-19). Kan saya disiplin banget. Rapat komisi yang pakai tutup (face shield), kan cuma rapat komisi kita doang kan? Di tutup, disemprotin. Kalau ada anggota berdekatan sedikit, kita omel-omelin gitu. Karena sekarang masing-masing diri kita dan lingkungan harus saling mengingatkan. Harus dicerewetin terus kalau mereka melanggar. Kalau perlua ajak berantem aja mendingan, demi kebaikan bersama," jelasnya. (hnk)