Jakarta, Harian Umum- Ketua Umum Garda 212 Ansufri Idrus Sambo mengimbau umat Islam, khususnya alumni 212, untuk berbondong-bondong menonton film '212 The Power of Love' yang mulai tayang di bioskop, Rabu (9/5/2018) ini.
"Mari ajak ramai-ramai teman, saudara, keluarga, juga jamaah majelis-majelis taklim untuk nobar (nonton bareng) film 212 di bioskop-bioskop terdekat," katanya melalui siaran tertulis yang diterima harianumum.com, Selasa (8/5/2018) malam.
Ia mengingatkan, jika pada hari pertayangan film yang diproduksi Warna Pictures dan dibintangi Fauzi Baadilah ini sepi penonton dan dianggap tidak laku, maka film langsung diturunkan dari bioskop.
"Jadi, umat Islam, termasuk alumni dan simpatisan 212, yang menentukan apakah film ini akan tayang lama atau segera rontok dari bioskop," tegasnya.
Ia mengingatkan, telah banyak film bertemakan Islam yang rontok dari bioskop karena sikap umat yang tidak mau menonton di hari pertama, atau sengaja menunda-nunda untuk menontonnya, atau bahkan mengabaikannya.
"Sayang loh ada produser muslim, investor muslim, berusaha berdakwah lewat media yang bermodal besar, tapi malah gak didukung umat Islam. Padahal media bioskop menjadi sarana dakwah yang ampuh buat kawula muda yang tidak terjangkau majelis pengajian dan masjid," katanya.
Ustad Sambo pun mengingatkan dampak buruk pengabaikan film-film tentang Islam, yakni anak muda menjadi gemar menonton film-film yang sesungguhnya sama sekali tidak membawa misi kebaikan.
Seperti diketahui, film '212 The Power of Love' merupakan film yang terinspirasi Aksi Bela Islam (ABI) yang paling fenomenal di abad modern ini, karena selain aksi yang digagas GNPF-MUI ini mampu menghadirkan 7 juta lebih umat Islam dari berbagai daerah di kawasan Monas dan sekitarnya, juga berlangsung damai dan setelah acara selesai, kawasan itu tetap bersih tanpa secuil sampah pun, dan bahkan rumput di taman Monas maupun di sepanjang jalur hijau, tak ada yang rusak karena terinjak-injak.
Sayang, pembuatan film yang disutradarai Jastis Arimba ini agaknya tal disukai dan tak diinginkan pemerintahan Jokowi-JK, sehingga semua sponsor film ini mendadak mengundurkan diri dan kru film selalu kesulitan untuk mendapatkan izin saat sebuah lokasi akan dijadikan tempat syuting.
Padahal, tema dan alur cerita film '212 The Power of Love' sama sekali tak menyentuh sisi kasus penistaan agama yang membuat GNPF-MUI menggagas Aksi Bela Islam (ABI) dan yang membuat mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara 2 tahun, dan juga tidak menyentuh bagaimana koronologis peristiwa akbar itu dapat diselenggarakan.
Juga, tokoh-tokoh penting dalam GNPF-MUI yang menjadi motor penggerak aksi, seperti Habib Rizeq Shihab dan Ustad Bachtiar Nasir, sama sekali tidak ditampilkan, karena film '212 The Power of Love' adalah film drama yang menjadikan Aksi 212 sebagai bagian penting sebuah cerita, dimana salah satu tokohnya menjadi peserta aksi itu.
"Film ini memang mengusung misi edukasi untuk menyampaikan kepada publik bahwa Islam agama yang damai, agama toleran, agama yang penuh cinta kasih dan bukan agama radikal, tidak seperti yang distigmakan selama ini," jelas Eksekutif Produser Warna Pictures, Erick Yusuf, saat gala primer di Bioskop Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan.
'212 The Power of Love" berkisah tentang Rahmat (Fauzi Baadilah), anak kyai di Ciamis, Jawa Barat, yang justru tumbuh menjadi Muslim yang anti-Islam. Jurnalis jebolan Universitas Harvard ini bahkan menganggap Islam sebagai agama radikal, dan ABI adalah aksi yang ditunggangi kepentingan politik tertentu.
Ketika ayahnya, Kyai Zaenal, ikut long march bersama warga Ciamis yang lain untuk mengikuti Aksi 212 di Monas, ia berupaya mencegahnya dengan berbagai cara.
Belakangan, setelah melihat bagaimana aksi yang layak masuk Guiness Book of Record ini berakhir, matanya terbuka bahwa ia telah keliru menilai agamanya sendiri.
Hanya saja, apa yang membuat Rahmat memiliki penilaian jelek terhadap agama Islam yang dianutnya, secara substantif tidak dijelaskan di sepanjag alur film ini.
Namun dari penggunaan nama 'Universitas Harvard' yang dilekatkan sebagai background pendidikan Rahmat, penulis dan sutradara film ini agaknya ingin memberitahu penonton secara halus dan secara cerdas darimana penilaian Rahmat yang salah itu berasal. Mereka ingin penonton menilainya sendiri. (rhm)
Berikut daftar bioskop yang menayangkan film '212 The Power of Love':
Jakarta
Blok M Square 21
Daan Mogot XXI
Bassura XXI
Plasa Cibubur XXI - Cibubur
Semanggi
Cibubur Junction
Tamini Square
CGV Slipi Jaya
CGV Transmart Cempaka Putih
CGV Aeon JGC
Bogor
BTM 21
Lippo Plaza Bogor Two
Depok
CGV Depok Mall
Depok XXI
Bandung
Istana Plaza
Tangerang
Bintaro XXI - Tangerang Selatan
WTC Matahari
Metropolis Town Square
CGV Teras Kota Tangerang
CGV Eco Plaza Cikupa
Bekasi
Metropolitan XXI
Bioskop Kota Cinema Mall Jatiasih
CGV Bekasi Cyber Park
CGV Bekasi Trade Center
Cikarang
Orange County Cikarang
Cibinong
Platinum Cineplex Cibinong Square
Bandung
TSM XXI
Empire XXI
CGV Miko Mall
CGV Metro Indah Mall
Cirebon
Grage 21
CGV Grage City Mall
CGV Transmart Cirebon
Karawang
CGV Festive Walk
CGV Technomart
Tasikmalaya
Tasik 21
Yogyakarta
Ambarrukmo XXI
Lippo Plaza Jogja
CGV Sahid Jwalk
Surabaya
Tunjungan XXI
CGV BG Junction
Mataram
LEM XXI
Medan
Centre Point XXI
Lampung
Boemi Kedaton XXI
CGV Transmart Lampung
Padang
Plaza Andalas XXI
Makassar
Panakkukang XXI
Gorontalo
Gorontalo XXI
Serang
all of Serang,
Semarang
Java Supermall Semarang
Tegal
Pacific Mall
CGV Transmart Tegal
Ponorogo
Lippo Mall Ponorogo
Batu
Lippo Plaza Batu
Jember
Lippo Mall Jember
Palembang
Palembang Icon
CGV Transmart Palembang
Lubuklinggau
Lippo Plaza Lubuklinggau
Jambi
Lippo Plaza Jambi
Sampit
Citimall Sampit
Balikpapan
Living Plaza
Ketapang
Citimall Ketapang
Banjarbaru
Q Mall
Magelang
Platinum Cineplex Artos Mall
Mojokerto
CGV Sunrise Mall
Purwokerto
CGV Rita Supermall
Sidoarjo
Platinum Cinepelx Sun City Sidoarjo
Solo
Platinum Cineplex Hartono Mall
CGV Transmart
Bitung
Platinum Cineplex Citimart Bitung
Baturaja
Platinum Cineplex Baturaja
Palopo
Platinum Cineplex City Market Palopo
Batam
CGV Kepri Mall
Makassar
CGV Daya Grand Square
Pekanbaru
CGV Transmart
Medan
CGV Focal Point
(rhm)