Jakarta, Harian Umum - Upaya Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk membubarkan syiar Islam oleh Ustad Felix Siauw yang akan digelar di Masjid Jami An-Nashru, Kompleks Griya Gading Lestari Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dipastikan kembali gagal seperti upaya yang dilakukan di Kebupaten Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Pasalnya, syiar Islam berupa tabligh akbar tersebut, Sabtu (25/11/2017), akan "dikawal" ribuan umat Islam dari Jabodetabek.
Indikasi kalau acara ini akan dibanjiri umat Islam, terekam dari beberapa cuitan di Twitter yang mengimbau agar umat Islam dari Jakarta, Bogor, Depok, Tengerang dan Bekasi (Jabodetabek) menghadiri acara tersebut.
"Ummat Islam di Jabodetabek! Harap pada hari Sabtu tanggal 25 November 2017 berkumpul di Masjid Jami An-Nashru Cilincing! Kumpul mulai dari pukul 3 pagi, kita #SubuhBerjamaah dan kita kawal Ustadz @felixsiauw!" ujar pemilik akun @CondetWarrior seperti dikutip harianumum.com, Kamis (23/11/2017).
"Nyok Rame Rame Kite hadir Hari Sabtu, 25 November 2017, Sholat Subuh Berjamaah di Masjid Jami An Nashru Cilincing. Untuk mengawal Pengajian ustadz @felixsiauw dari pasukan laler ijo," sahut pemilik akun @Betawie_Mujahid.
"Lagi TERJADI lagi ANSOR berlaku BIADAB mau menolak Pengajian Ust Felix Siauw diJAKARTA..FPI dan Umat Islam mari kawal . Jakarta Bukan Jawa Timur @maspiyuuu @NetizenTofa @RestyCayah @ekowBoy @eliya_mkom @ronavioleta @roninkhalid @BoengParno @MbahUyok @zarazettirazr @saididu," kecam pemilik akun @Pemikir5.
Pemilik akun @DaulatDalimunte bahkan sempat berkicau begini pada Senin (20/11/2017); "Kajian Partai Negeri Naga menegur cara proxy yg keliru dalam mensekulerkan Islam dan Pancasila. Disarankan agar fokus bangun opini drpd aksi brutal membubarkan banyak pengajian. Menguasai opini lebih baik daripada memprovokasi persatuan islam melalui pembubaran pengajian".
Petunjuk bahwa GP Ansor bakal membubarkan tabligh akbar Ustad Felix Siauw diketahui dari surat Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Administrasi Jakarta Utara bernomor 103/PC-GP.ANSOR/XI/2017 bertanggal 20 November 2017 yang beredar di media sosial.
Dalam surat yang ditujukan kepada Kapolres Metro Jakarta Utara cq Kasat Intelkam itu pihak Polres diminta menolak kehadiran Ustad Felix Siauw karena yang bersangkutan diduga akan dijadikan media untuk menyebarluaskan faham khilafah Islamiyah sebagaimana dilakukan oleh kelompok terlarang oleh UU Ormas (HTI, red).
"Meminta kepada kepolisian Republik Indonesia cq Polres Metro Jakarta Utara untuk tidak menerbitkan surat rekomendasi pelaksaan kegiatan tersebut," ujar Ansor dalam suratnya.
Ormas underbow Nahdlatul Ulama (NU) ini bahkan meminta polisi menindak tegas pihak-pihak yang diduga kuat dan secara nyata mengancam dan merongrong Pancasila sesuai UU Ormas dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Surat itu ditandatangani pimpinan GP Ansor Jakarta Utara Muhammad Huda. (rhm)







