ADAT ISTIADAT di Indonesia bagi berbagai Suku Bangsa sangat beragam, dan itu mencerminkan kekayaan budaya Nusantara.
Kekayaan adat dan budaya itu mesti dilestarikan, termasuk nilai-nilai adat dan budaya yang terkandung di dalamnya.
Memakai pakaian adat mestinya mencerminkan seseorang harus menghormati dan menjunjung tinggi nilai yang terkandung di budaya dan adat istiadat tersebut.
Berbohong adalah suatu tindakan yang tercela bagi seorang yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya. Berbohong dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang tidak beradat dan tidak berbudaya.
Berbohong dan ingkar janji adalah perbuatan tercela yang ditentang masyarakat adat di mana pun adat itu berada.
Bagi seorang pemimpin, apalagi pemimpin negara, berbohong atau ingkar janji adalah suatu tindakan pengkhiatan. Biasanya berbohong dan tidak menepati janji adalah tindakan tidak jujur dan itu tidak terpuji dan dianggap sebagai perbuatan tercela.
Seorang pemimpin yang lakukan perbuatan tercela dapat dianggap melanggar adat istiadat dan budaya, meski menggunakan berbagai pakaian adat dalam upacara kebesaran apa pun.
Upacara kebesaran negara yang disertai dengan pakaian adat dari berbagai suku bangsa di negeri ini, menjadi tidak bernilai jika si pemakai pakaian adat senang berbohong, tukang ingkar janji dan gemar menipu.
Perbuatan berbohong dan gemar menipu masuk kategori perbauatan tercela dan itu melanggar Sumpah Jabatan.
Apalagi, berbohong dilakukan oleh kepala negara, kepala pemerintahan dan presiden.
Mengapa desakan untuk memakzulkan Presiden Jokowi terus digaungkan oleh Petisi 100 dan sejumlah tokoh Nasional lainnya?
Karena Presiden dianggap tukang bohong, ingkar janji dan tidak jujur, bahkan Plpartai yang membesarkannya telah memvonis: Jokowi tidak jujur.
Tidak jujur bagi seorang kepala negara dan kepala pemerintahan adalah perbuatan tercela. Perbuatan tercela melanggar UU dan sumpah jabatan.
Seharusnya PDIP melalui Sekjen-nya yang telah menganggap Jokowi tidak jujur, dapat mendukung pemakzulan Jokowi. Pemakzulan Jokowi penting agar negara dan bangsa ini harus dipimpin oleh seorang presiden yang jujur, bukan tukang bohong, apalagi ingkar janji.
Jadi, dengan pakaian adat yang digunakan setiap acara kenegaraan selama ini justru melukai adat istiadat, budaya, moral bahkan merupakan nilai-nilai agama dan nilai politik yang bersih.
PDIP dapat bersama Petisi 100 dan tokoh-tokoh bangsa lainnya dapat memproses pemakzulan terhadap Jokowi, karena selama ini dianggap tidak jujur, suka berbohong, ingkar janji dan melanggar konsitusi.
Oleh: Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indoensia Bersatu
Bandung, 19 Agustus 2023.