Jakarta, Harian Umum - Mohammad Shalik, 20 tahun tewas dipukuli gara-gara berpacaran dengan gadis Hindu di India. Shalik yang saat itu mengendarai sepeda motornya untuk mengantar kekasihnya pulang ke rumah di Distrik Gumla, negara bagian Jharkhand pada Rabu, 5 April 2017.
Shalik menjalin kasih dengan wanita Hindu itu sejak satu tahun lalu. Dalam perjalanan cinta mereka, beberapa kali Shalik dan pacarnya menerima ancaman pembunuhan oleh orang-orang tak dikenal. Hubungan kasih berbeda agama masih dianggap tabu di India, khususnya di perdesaan terlebih dengan adanya peraturan yang di buat negara disana.
Puluhan orang kemudian mengikatnya ke satu tiang di hadapan kekasihnya. Ia kemudian dicambuk dengan tongkat dan ikat pinggang beberapa kali hingga berjam-jam lamanya. Shalik ditemukan akhirnya tewas keesokan harinya.
Kepala kepolisian Gumla, Chandan Kumar Jha, mengatakan tiga orang telah ditangkap. Dan masih banyak yang sedang diburu atas pembunuhan Shalik yang diduga bermotifkan agama. Polisi menjelaskan pada Jumat, 7 April 2017, tentang kematian Shalik disebabkan aksi kekerasan massa yang menentang kelompok minoritas di India.
"Kami sedang berusaha menemukan apakah massa ini dihasut oleh keluarga wanita," kata Kumar Jha seperti dikutip dari News Channel Asia, 8 April 2017.
Sayangnya, partai berkuasa pendukung Perdana Menteri Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata (BJP), malah mendukung sikap kelompok keras India untuk mendulang lebih banyak suara untuk pemilihan parlemen pada Maret 2017 mendatang. BJP menyuarakan perlindungan bagi perempuan Hindu.