Jakarta, Harian Umum - Komunitas Aspirasi Indonesia meminta pemerintah Hari Anti-Islamophobia setiap tanggal 15 Maret dijadikan sebagai hari libur nasional.
"Sebagai masyarakat yang berpegang pada nilai-nilai keadilan, mari kita bersatu dan berkomitmen untuk menetapkan tanggal 15 Maret sebagai Hari Kesadaran Anti-Islamophobia sebagai bagian tak terpisahkan dari kalerider nasional kita, dengan meminta pemerintah untuk menetapkan tanggal 15 Maret menjadi Hari dari KALENDER NASIONAL/LIBUR NASIONAL," demikian salah satu isi bagian dari Maklumat Komunitas Aspirasi Indonesia yang dibacakan usai acara Ngobrol Bareng Bersama Sejumlah Tokoh Politik, Ekonomi, Budaya, Agama dan Kesenian di kantor Aspirasi Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Pembacaan maklumat ini dipimpin Ketua Gerakan Perubahan Muslim Arbi dan diikuti puluhan anggota Komunitas Aspirasi Indonesia dan tokoh yang menjadi narasumber acara.
Pembacaan dilakukan dalam rangka menutup akhir tahun 2023 dan menjelang tahun baru 2024 dengan harapan di tahun depan masyarakat makin aware terhadap isu Islamophobia. Apalagi karena pada 15 Maret 2022 lalu Majelis Umum PBB menyetujui resolusi yang menetapkan hari itu sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia.
Aspirasi Indonesia menjelaskan alasan mengapa perlu peduli pada isu Islamophobia dan menjadikannya sebagai Hari Libur Nasional, yaitu:
1. Karena islamophobia adalah suatu bentuk ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang merugikan keharmonisan masyarakat
2. Ketika kita merenungkan keberagaman ini, kita menyadari bahwa menghormati agama dan keyakinan adalah inti dari pembangunan masyarakat yang adil dan inklusif.
"Dengan menetapkan hari peringatan Ini, kita menyampaikan pesan bahwa islamophobia bukanlah suatu pilihan yang dapat kita toleransi. Sebaliknya, kita bersama-sama bangkit untuk memberantas prasangka dan membangun panggung kesadaran," katanya.
Selain hal tersebut, Aspirasi Indonesia juga mengatakan bahwa menetapkan 15 Maret sebagai Hari Kesadaran Anti-Islamophobia dan Hari Libur Nasional dapat menjadi momen untuk:
1. Meningkatkan Pemahaman Agama: Melalui diskusi publik, seminar, dan kegiatan edukatif, kita dapat membentuk persepsi yang benar tentang Islam dan menghilangkan mitos-mitos yang menyebabkan islamophobia.
2. Membangun Jembatan Dialog Antar-Agama: Hari ini menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan antaragama, mendorong dialog yang terbuka, dan menghargai keberagaman spiritual,
3. Menyuarakan Toleransi dan keadilan: Kita dapat bersama-sama menyuarakan pentingnya toleransi, keadilan, dan sikap terbuka terhadap perbedaan agama.
(rhm)