Jakarta, Harian Umum-Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta, Jamron mengaku pesimis dengan target juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua pada Oktober 2021. Pasalnya, anggaran hibah yang digelontorkan oleh Pemprov DKI Jakarta cukup minim untuk meraih gelar prestisius itu.
"Dulu saja, waktu PON XVIII/2012 Riau anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 500 miliar, Alhamdulillah kita dapat juara umum. Lalu pada PON Jabar tahun 2016, kita kalah sama Jatim dan Jabar karena anggarannya kecil, sekitar Rp 300 miliar. Kalau sekarang ke Papua, pada penetapan APBD 2020 kita dianggarkan Rp 300 miliar juga, ragu juga untuk juara umum," ujar Jamron, di Jakarta, Senin (23/10).
Menurutnya, anggaran hibah dari APBD DKI Jakarta tahun 2020 baru cair sekitar Rp 160 miliar lebih untuk KONI DKI Jakarta. Diakuinya, ada penyesuaian anggaran hibah untuk KONI karena APBD DKI Jakarta tahun 2020 terkontraksi pandemi Covid-19.
"Kayaknya, anggaran Rp 64,35miliar itu bukan penambahan. Karena dari penetapan APBD 2020, kita dapat Rp 300 miliar namun berkurang jadi Rp 200 miliar karena Covid-19. Kalau anggaran segitu, untuk biaya transportasi dan gaji atlet saja tidak cukup. Makanya, kita Dorong terus DPRD DKI Jakarta dan Dinas Pemuda dan olahraga untuk menambah anggaran lagi untuk KONI DKI Jakarta," katanya.
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menginstruksikan agar gelar juara umum PON dapat direbut lagi oleh DKI Jakarta. Bahkan, katanya, para atlet PON harus dilatih di luar negeri agar mencapai prestasi yang membanggakan.
"Dulu di Bandung yang dekat saja anggarannya Rp 300 miliar. Sekarang kan PON Papua, untuk ongkos tiket pesawat saja sudah mahal. Belum biaya pelatihan di luar negeri, belum biaya gaji atlet. Karena untuk menjadi juara umum PON itu butuh dukungan anggaran yang sesuai," jelasnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta menyetujui usulan pemberian dana hibah untuk Dinas Pemuda dan Olahrag (Dispora) DKI dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rancangan APBD tahun anggaran 2021.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, alokasi anggaran yang disiapkan untuk perhelatan olahraga nasional itu sebesar Rp304 miliar. Anggaran tersebut akan dititipkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta sebagai bentuk dukungan bagi para atlet DKI yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua pada Oktober tahun 2021 mendatang.
“Kami berikan dana hibah, tetapi saya minta target prestasi yang akan dicapai di PON nanti,” katanya dalam rapat pembahasan KUA-PPAS Komisi E DPRD DKI.
Pras juga meminta kepada KONI DKI Jakarta untuk melampirkan data berapa banyak cabang olahraga (Cabor) dan jumlah atlet yang akan berangkat mengikuti PON XX di Papua nanti.
“Saya minta Cabang Olahraga apa saja yang akan ikut bertanding, paparkan saja berapa atlet, pelatih dan tim lainnya. Sehingga kita bisa perhitungkan anggaran yang akan dikeluarkan,” ucapnya.
Dilokasi yang sama, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan apabila setelah perhitungan anggaran hibah masih dirasa kurang, maka Dispora DKI melalui KONI DKI bisa mengusulkan tambahan dalam Perubahan APBD 2021.
Pasalnya KONI mengajukan penambahan sebesar Rp64,35 miliar untuk pengadaan peralatan sebagai penunjang para atlet berlatih sebelum mengikuti PON XX 2021 di Papua nanti.
“Ini masih angka sementara. Apabila ada lebih dana dalam Rapat Banggar nanti, bisa kita alokasikan ke KONI. Atau nanti bisa diajukan pengusulan tambahan di pembahasan perubahan, sebab PON masih di bulan Oktober kan, semua sepakat ya,” tandasnya. (hnk)