JAKARTA, HARIAN UMUM - Pasar tradisional di DKI Jakarta menjadi salah satu tempat paling rawan penularan wabah Covid-19. Bahkan puluhan pedagang di sejumlah pasar tradisional sudah dinyatakan positif Corona.
Karena itu, Komisi B DPRD DKI Jakarta memandang perlu untuk melakukan kunjungan Kerja (kunker) ke sejumlah pasar tradisional untuk melihat secara langsung bagaimana penerapan PSBB transisi di pasar-pasar.
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga mengatakan kunker harus tetap digelar meskipun di tengah pandemi. Sebab kunker termasuk dalam tugas anggota dewan yaitu pengawasan.
"Jangan karena di masa pandemi ini kita menjadi takut untuk melakukan kunker ke pasar-pasar. Sebab kalau kondisinya semakin khawatir justru akan menurunkan imun tubuh. Rasa takut itu menjadikan ekonomi lemah," kata Pandapotan Sinaga saat rapat dengar pendapat Komisi B DPRD DKI Jakarta dengan Perumda Pasar Jaya, Kamis (18/6/2020).
Pengawasan diperlukan, menurut Pandapotan untuk melihat sejauh mana Perumda PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar tradisional menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan wabah Covid-19. "Kita juga pingin tahu bagaimana Perumda PD Pasar Jaya membuat pencegahannya. Bagaimana cara menerapkan protokol kesehatan pada para pengunjung yang ingin masuk ke pasar tradisional," ujar politisi PDIP itu.
Di tempat yang sama anggota Komisi Komisi B DPRD DKI Jakarta Ahmad Yani menuturkan, DPRD DKI Jakarta perlu memantau langsung ke lapangan untuk mengecek penerapan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional.
"Kira-kira setelah kunker nanti, menurut dewan sendiri apa sudah bisa menekan di tempat yang sangat rawan penularan. Tadi memang sudah dipaparkan, kita sudah mendengar, tapi misalnya ada positif Corona karena tadi pengaruh ada orang luar yang ke pasar kemudian bisa menular. Kalau ini terjadi sehingga bagaimana protokol kesehatan itu betul-betul dilaksanakan secara baik," lanjutnya. (Zat)