SEMOGA saja kabinet yang dipimpin Prabowo bukan Kabinet Fufufafa, kabinet yang hanya sibuk pasang badan untuk menyelamatkan anak Presiden.
--------------------------
Oleh: Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu
Sebuah foto viral di grup WhatsApp. Foto itu memperlihatkan Capres -Cawapres terpilih pada Pilpres 2024 yang dikelilingi puluhan orang berkemeja putih, dan ada sosok Kapolri terselip di antaranya.
Konon, orang-orang berkemeja putih itu akan di plot sebagai menteri di kabinet yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024.
Gibran Rakabuming Raka sang Wapres terpilih terlihat duduk di samping presiden terpilih Prabowo Subianto.
Umumnya orang-orang dalam foto itu memperlihatkan wajah ceria dan penuh semangat karena dalam momen yang menggembirakan. Senyum pun nampak mengembang di wajah orang-orang berkemeja putih dan juga di wajah Kapolri. Maklum, sebentar lagi mereka akan menjadi menteri, dan mereka telah diundang ke kediaman Prabowo di Hambalang untuk mendapat pembekalan.
Namun, ekspresi Gibran terlihat berbeda sendiri. Palutra sulung Presiden Joko Widodo itu nampak tidak happy, bahkan terkesan. tegang.
Apa yang dipikirkannya? Apa yang sedang dirasakannya?
Ketegang wajah Gibran dan ketiadaan senyum di wajah pria 36 tahun itu bisa saja akibat akun Fufufafa yang menghebokan belakangan ini.
Gibran memang manusia hebat dan super di Indonesia. Di akun Fufufafa yang sudah diakui Kaesang Pangarep, adik Gibran, sebagai akun milik kakaknya itu; dan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) pun sudah mengidentifikasi siapa pemilik akun di Kaskus itu, Gibran menghina sejumlah orang, termasuk Prabowo dan keluarga; mantan Presiden SBY dan keluarga; mantan Capres Anies Baswedan, sejumlah artis dan bahkan Nabi Muhammad SAW pun ikut dihina.
Namun, semua orang yang disinggung dalam akun itu diam saja.
Sementara di sisi lain, MPR dan DPD juga menolak menerima Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) yang ingin menyampaikab aspirasi agar Gibran tidak dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 karena dinilai tidak layak.
Lebih hebat, laporan pegiat media sosial Edy Mulyadi terhadap akun Fufufafa itu yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW, ditolak Bareskrim Polri.
Padahal, apa yang terekam di akun Fufufafa secara jelas memperlihatkan perilaku wakil presiden terpilih itu yang dinilai banyak orang tidak sesuai dengan harkat dan martabat bangsa. Bahkan oleh seorang manusia yang normal sekalipun.
Mungkin, karena dia putera presiden, maka dia kebal hukum, dan kini si Fufufafa itu dikelilingi oleh para calon menterinya.
Semoga saja kabinet yang dipimpin Prabowo bukan Kabinet Fufufafa, kabinet yang hanya sibuk pasang badan untuk menyelamatkan anak Presiden. Ya. Kabinet yang berkelanjutan demi Fufufafa?
Surabaya: 17 Oktober 2024.


