Jakarta, Harian Umum- Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/7/2018) malam.
Salah satu yang dibahas dalam pertemuan hampir dua jam tersebut adalah soal Pilpres 2019 dimana Jokowi akan maju sebagai calon petahana.
“Beberapa hal strategis dibahas terkait hasil kunjungan presiden Bank Dunia, persiapan Asian Games, berbagai agenda strategis bangsa dan negara, termasuk pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden”, kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis kepada media, Senin (9/7/2018).
Hasto menambahkan, pertemuan yang dilakukan secara periodik tersebut dinilai penting untuk membahas agenda strategis bangsa dan negara.
Ia bahkan jyga mengatakan bahwa pertemuan tersebut sekaligua menepis anggapan sejumlah pengamat politik yang mencoba membuat jarak antara Jokowi dengan Megawati dan PDIP.
“Kepemimpinan Ibu Mega dan Pak Jokowi itu saling melengkapi dan satu kesatuan. Ibu Mega sangat kokoh dalam prinsip, dan berpolitik dengan keyakinan untuk rakyat, sementara Pak Jokowi dengan kemampuan teknokratis serta model kepemimpinan yang membangun dialog, merangkul, dan terus membumikan Pancasila dalam tradisi kepemimpinan yang turun ke bawah, atau merakyat. Kedua pemimpin bangsa tersebut, dengan demikian, saling melengkapi, bersinergi, dan disatukan oleh emotional bonding (ikatan emosional) dengan Bung Karno," imbuhnya lagi.
Terkait siapa calon wakil presiden (Cawapres) Jokowi, Megawati menyebut bahwa nama-nama yang saat ini banyak disebut, sudah mengerucut dan sudah dikantongi Jokowi.
“Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar,” ujar Megawati.
Sebelumnya, Jokowi dan Megawati juga menggelar pertemuan pada Selasa, (12/6) lalu di Batu Tulis. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas terkait cawapres yang akan mendampingi Jokowi.
"Presiden dan wakil presiden itu merupakan pemimpin rakyat, pemimpin bangsa dan negara. Semua harus dipersiapkan dengan matang, dengan pertimbangan nurani yang jernih. Siapapun yang ditetapkan sebagai Cawapres ke depan, maka Pak Jokowi dan calon wakilnya merupakan satu kesatuan. Momentumnya dilakukan pada saat yang tepat," kata Megawati ketika itu. (sumber: ROL)