JAKARTA, HARIAN UMUM - Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta, M Taufik menginstruksikan kepada semua anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta dan semua pengurus DPC, PAC dan ranting agar turun ke lapangan untuk mengawasi langsung proses pembagian bantuan sosial (bansos). Bansos diberikan pemerintah dan Pemprov DKI dilakukan secara bersamaan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Harus diawasi apakah tepat sasaran atau tidak, jangan sampai terjadi yang memang benar-benar miskin malah tidak terima," kata Taufik melalui keterangan tertulis, Minggu (19/4/2020).
Menurut Taufik, pengawasan perlu dilakukan, sebab banyak laporan yang diterimanya ada warga yang dikategorikan mampu tapi mendapat bansos juga.
"Bansos hanya diperuntukkan untuk orang tak mampu. Jadi jangan sampai bansos salah sasaran. Makanya kita semua (kader Gerindra) awasi penyaluran Bansos itu," tegasnya.
Saat ini ada dua bansos yang diterima warga Jakarta. Pertama, bansos yang diberikan dari Pemerintah Pusat dan Kedua adalah Bansos yang diberikan oleh Pemprov DKI.
"Soal ini masyarakat pun harus tahu, kalau mereka menerima bansos dari Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI. Bansos dari Pemerintah Pusat penyalurannya melalui Kementrian Sosial (Kemensos) sedangkan dari Pemprov DKI melalui RT dan RW," terang Taufik.
Taufik menambahkan, kehadiran kader Gerindra dalam mengawasi pendistribusian Bansos nantinya diharapkan tidak sekedar mengawasi saja. Tapi juga harus dapat memberi pemahaman juga kepada warga Jakarta, bahwa mereka tak hanya mendapat bantuan dari Pemprov DKI melainkan dari Pemerintah Pusat juga.
Sebagai informasi pemerintah menggelontorkan dana Bansos untuk warga miskin DKI Jakarta yang terdampak Covid-19. Anggaran dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa atau 1,2 juta kepala keluarga dengan besaran Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Sementara Pemprov DKI menyalurkan bantuan sosial ke 1,2 juta warga yang tercatat sebagai keluarga miskin dan rentan miskin. Penyaluran dimulai dari tanggal 9 hingga 23 April 2020 mendatang.
Penyaluran bansos itu dilakukan dengan metode pengantaran hingga ke pintu rumah penerima. Sementara komposisi bantuan sosial tersebut berupa komoditas bahan pangan pokok, masker kain, dan sabun yang dikemas rapat. (Zat)