Hanoi, Harian Umum - Crazy rich asal Vietnam, Truong My Lan, divonis hukuman mati karena terlibat kasus penipuan senilai US$12,5 miliar atau sekitar Rp200,06 triliun dengan kurs Rp16.005/dolar AS.
Ini kasus penipuan terbesar dalam sejarah Vietnam.
Seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (12/4/2024), Lan dinyatakan bersalah atas penggelapan, penyuapan dan pelanggaran peraturan perbankan dalam sidang terakhir di Kota Ho Chi Minh pada Kamis, (11/4/2024) waktu setempat, tetapi pihak Lan bisa mengajukan banding atas putusan itu.
Lan merupakan kepala pengembang properti Van Thinh Phat. Ia secara ilegal mengendalikan Bank Komersial Saham Gabungan Saigon pada 2012 hingga 2022 untuk menyedot dana melalui ribuan perusahaan hantu dan menyuap pejabat pemerintah.
Akibatnya, jaksa menyita lebih dari 1.000 properti Lan yang nilainya mencapai 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) Vietnam pada 2022.
Lan membantah tuduhan itu, dan mengaku merasa putus asa hingga berniat bunuh diri.
"Dalam keputusasaan, saya memikirkan kematian. Saya sangat marah karena saya cukup bodoh untuk terlibat dalam lingkungan bisnis yang sangat sengit ini, sektor perbankan, yang hanya sedikit saya ketahui," katanya.
Lan ditangkap pihak berwenang pada Oktober 2022. Sementara suaminya, investor Hong Kong Eric Chu Nap-Kee, masuk dalam 86 orang yang diadili setelah dituding membuat permohonan pinjaman palsu untuk menarik uang dari Bank Saigon.
Keponakan Lan, Truong Hue Van, yang merupakan CEO Van Thinh Phat, juga ikut diadili.
Pembawa acara podcast Vietnam Weekly, Michael Tatarski, mengatakan, Lan dan keluarganya sangat tidak dikenal meskipun mereka kaya raya. Hanya sedikit informasi atau foto mereka yang tersedia untuk publik.
"Beberapa di antaranya sudah muncul sekarang, tapi sedikit yang diketahui tentang bagaimana dia bisa memperoleh kekayaan sebesar ini. Mereka sangat tertutup meski merupakan keluarga yang sangat kuat," katanya. (man)