Jakarta, Harian Umum - Bareskrim Polri turun tangan untuk memburu dan menangkap tiga pelaku pembunuhan Vina Dewi Arsita dan kekasihnya, Muhammad Risky Rudiana alias Eki, pada 27 Agustus 2016, yang masih buron.
Ketiganya terindikasi bernama Andi, Dani dan Pegi alias Perong.
Pegi diduga merupakan otak pembunuhan yang disertai pemerkosaan terhadap Vina.
Informasi bahwa Bareskrim mengerahkan tim untuk memburu ketiga pembunuh itu disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro
"Kami turunkan tim untuk back up Polda Jabar," kata Djuhandhani kepada Kompas.com, Kamis (16/5/2024).
Namun, Djuhandhani belum memberikan rincian soal tindak lanjut yang akan dilakukan tim tersebut.
Seperti diketahui, ada 11 pelaku dalam peristiwa yang tergolong sadis itu, di mana delapan di antaranya telah ditangkap, dan tiga orang masih buron.
Dari delapan pelaku yang telah ditangkap, tujuh di antaranya divonis hukuman seumur hidup, sementara satu orang yang masih di bawah umur, divonis 8 tahun penjara.
Dikutip dari filmnya, peristiwa itu berawal dari rasa suka Pegi (di film disebut sebagai Egi) terhadap Vina, tetapi Vina menolak karena dia sudah berpacaran dengan Eky dan bahkan berencana menikah setelah lulus sekolah.
Selain itu, Egi juga sudah punya pacar.
Penasaran Egi terhadap Vina membuat Egi berbuat kurang ajar kepada Vina. Saat Vina ke toilet, Egi masuk dan melakukan tindakan yang membuat Vina sangat marah dan meludahinya.
Kemudian, saat Vina dan Eki pulang dari taman bersama temannya dengan naik motor secara beriringan, mereka diikuti segerombolan geng motor.
Ketika melintas di depan SMPN 11 Kota Cirebon, geng motor itu melempari Vina dan Eky dengan batu.
Tak hanya itu, geng motor itu juga membawa bambu dan terus mengejar rombongan Vina. Singkat cerita, geng motor itu berhasil memepet korban.
Akhirnya motor yang dikendarai Vina dan Eky hilang keseimbangan dan terjatuh di Jembatan Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Sementara rekan korban lainnya berhasil melarikan diri.
Setelah terjatuh, geng motor itu membawa Vina dan Eky ke sebuah tempat sepi yang ada di depan SMPN 11 Kota Cirebon.
Di lokasi itu, mereka memperkosa Vina dan memaksa Eky untuk menontonnya. Ketika Eky berusaha menolong Vina, dia dihabisi.
Jenazah Eky dan Vina lalu dibuang di jembatan Keponhpongan untuk memberi kesan kalau Vina dan Eky mengalami kecelakaan tunggal.
Kasus ini terbongkar setelah arwah Vina merasuki sahabatnya, Linda, dan menceritakan semua yang terjadi sebenarnya.
Vina mengaku, kepalanya dibenturkan ke motor dan aspal, sementara tangannya dipukul dengan balok besar hingga patah, dan kakinya dilindas dengan motor hingga remuk..
Film ini masuk jajaran box office dengan jumlah penonton mencapai 3 juta orang lebih. Film ini membuat masyarakat tergugah untuk mencari ketiga pembunuh Vina yang masih buron karena mereka heran, hingga 8 tahun ketiga pembunuh itu belum juga tertangkap. (man)