JAKARTA, HARIAN UMUM - Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Syarif menilai rencana anggaran Rp 5 milyar lebih untuk lima influencer kurang tepat mengingat kondisi APBD yang sedang menurun.
"sebenarnya rencananya baik. Kalau perlu bukan cuma lima influencer tapi 15 influencer media sosial sekalian yang dikontrak PEMPROV DKI. Tapi saat ini kurang tepat karena kondisi APBD sedang menurun," kata Syarif, kepada wartawan, Minggu (27/10/2019).
Karena itu, Syarif mendesak agar anggaran untuk lima influencer tersebut dicoret. Sebab masih banyak program strategis lainnya yang memerlukan dukungan anggaran. "Satu influencer kalau ada follower-nya 2 juta, itu layak. Tapi, kalau follower-nya di bawah 1 juta, saya tidak setuju," kata Syarif.
Namun, masih kata Syarif apabila keuangan DKI memungkinkan, itu perlu direalisasikan. Duit Rp 1 miliar untuk 1 influencer dinilainya tidak berlebihan.
Syarif menyarankan agar promosi pariwisata digencarkan lewat media sosial. Sebab di era intrrnet saat ini hal itu lebih efektif menggaet turis ketimbang lewat kegiatan-kegiatan promosi konvensional. Dia menantang publik untuk membandingkan hasil promosi via media sosial dengan hasil promosi dengan cara biasa. (Zat)