Jakarta, Harian Umum - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Propinsi DKI Jakarta menghimbau panitia kurban dan warga umum untuk melakukan beribadah kurban pada Iduladha 1445 Hijriah dengan ramah pada lingkungan atau mengaplikasikan konsep 'Eco Qurban'.
Hal itu telah tercantum pada Ketentuan Gubernur DKI Nomor 10 Tahun 2022 mengenai Dasar Penyelenggaraan Pemangkasan Hewan Kurban.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto sampaikan, implementasi konsep 'Eco Qurban' yaitu dengan melakukan kurban tanpa mencemarkan dan mengotori sekitar lingkungan, baik pada penerapan atau sesudahnya.
"Janganlah sampai biarkan sampah hewan kurban seperti darah dan isi perut tanpa diatasi sampai bertebaran, lantas membuangnya ke got, selokan dan kali," tutur Asep, Rabu (12/6).
Menurut dia, bila sampah hewan kurban tidak diatasi baik karena itu dapat membuat lingkungan tidak nyaman karena berbau, sampai beresiko membayakan kesehatan warga sekitaran. Lebih dari itu, pembuangan sampah potongan hewan kurban ke tubuh air dapat menghancurkan ekosistem.
"Simpelnya ikan di badan air dapat mati, bila sampah isi perut hewan kurban dibuang ke situ," sebut Asep.
Untuk menghindar dari hal itu, pihaknya merekomendasikan ke masyarakat Jakarta supaya tangani sampah hewan kurban dengan memendamnya dalam lubang tanah minimum satu mtr. kubik untuk sapi memiliki ukuran 400 sampai 600 kg dan minimum 0,3 mtr. kubik untuk kambing yang memiliki ukuran 25 sampai 35 kg.
Disamping itu, limbah-limbah itu dapat diproses lagi berbentuk pengomposan dengan komposter, Biokonversi Maggot Black Soldier Fly, sampai dikirimkan ke arah tempat pemrosesan supaya diatasi tepat.
Asep menerangkan, sekarang ini Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terus terus-menerus mempropagandakan supaya tidak memakai kantong plastik sekali saja pakai dalam pembagian daging kurban. Sebagai pilihan, dapat memakai tempat daging kurban yang ramah pada lingkungan dan aman pada kesehatan.
"Besek bambu, daun pisang, daun jati dan sebagainya yang berbahan alami, atau tempat buat kembali yang pantas dan higenis," pungkas Asep.