Jakarta, Harian Umum - Capres yang diusung Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menjanjikan perubahan yang lebih adil.

Janji itu disampaikan saat menghadiri deklarasi Laskar Gading Anies–Muhaimin (LAGA AMIN) di Lapangan PSB, Kelapa  Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri tokoh dan masyarakat setempat, serta berlangsung meriah.

Saat memberikan sambutan, Anies bertanya kepada hadirin apakah saat ini harga-harga kebutuhan pokok dan biaya sekolah murah atau mahal?

"Mahal .....!" jawab hadirin serentak.

"Lapangan pekerjaan mudah atau susah?" tanya Anies lagi.

"Susah .....!" jawab hadirin lagi.

"Karena itu kita ingin memberikan perubahan yang lebih adil. Jadi, kita ingin melanjutkan (kebijakan Presiden Jokowi) atau perubahan?" tanya Anies lagi.

"Perubahan..!!" jawab hadirin lagi serentak.

Anies mengabarkan kalau saat ini para petani di Indonesia bekerja mati-matian dan mengeluarkan biaya banyak untuk kebutuhan tanam, pupuk dan lain- lain yang semakin mahal.

"Tetapi petani tetap miskin, uangnya makin sedikit, karena harga jual hasil panen yang murah! Kita ingin perubahan yang lebih adil, dengan tata niaga yang adil. Adil makmur untuk semua rakyat, jangan hanya untuk sekelompok masyarakat," tegasnya.

Koordinator Tim Hukum LAGA AMIN yang juga merupakan anggota Tim advokasi Hukum Nasional Anies Baswedan, Juju Purwantoro, mengatakan, Anies adalah calon presiden RI yang di pundaknya disematkan harapan besar dari rakyat yangmenginginkan perubahan di semua sektor, baik ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain.

"Dan Anies insya Allah dapat membawa perubahan itu," katanya di sela-sela acara

Menurut dia, jika Anies menjadi Presiden, maka dambaan rakyat akan adanya penegakkan hukum (law enforcement) yang berkeadilan akan diwujudkan terhadap siapapun, apapun jabatannya, tanpa pandang bulu (equality before the law).

"Saat ini di era kepemimpinan Jokowi, sistem penegakkan hukum dan keadilan masyarakat sangat memprihatinkan, lebih berpihak dan membela kepentingan penguasa, sehingga berada di bawah titik nadir," tutup Juju. (rhm)